*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lampung di dalam blog ini Klik Disini
Orang Lampung adalah kelompok populasi
penduduk (suku) Lampung berasal dari wilayah Lampung sendiri. Dalam hal ini,
secara atropologis dan sosio-budaya, ‘orang’ berbeda dengan warga. Warga (provinsi)
Lampung pada masa ini terdiri banyak suku, tentu saja di dalamnya termasuk suku
(orang). Orang Lampung sendiri adalah pewaris Tanah Lampoeng, orang, yang
secara teknis (suatu suku) yang bermula di Tanah Lampung. Para pendatang
memperkaya warga wilayah Lampung apakah karena asimilasi (percampuran) atau
mengidentifikasi sebagai kelompok populasi (suku) yang berbeda.
Suku Lampung atau yang biasa disebut dalam Bahasa Lampung Api Lampung-Ulun (Ulun Lappung), Bahasa Lampung Nyo (Jamma Lappung) adalah suku bangsa pribumi yang berasal dari Provinsi Lampung yang berada pada bagian ujung selatan pulau Sumatra. Pada awal mulanya, suku Lampung berdiam di tengkuk Gunung Pesagi. Wilayah suku Lampung selain di provinsi Lampung juga tersebar di wilayah lainnya seperti: di sebagian provinsi Sumatra Selatan tepatnya di sekitar Danau Ranau, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang juga berdekatan bahkan berbatasan dengan provinsi Lampung. Suku Lampung juga tersebar di desa-desa di perbatasan antara Bengkulu dan Lampung, tersebar di desa Merpas, Nasal, Kaur di Bengkulu serta dapat juga ditemukan komunitas masyarakat Lampung di provinsi Banten tepatnya di desa Cikoneng kecamatan Anyar, kabupaten Serang. Tidak hanya itu, suku Lampung juga tersebar di wilayah perantauan terutama di perkotaan besar seperti wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Kota Palembang, Kota Cilegon, Kota Serang, kota Tangerang Selatan, Kota Bengkulu, Kota Bandung, dan juga di kota/wilayah lainnya (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Orang Lampung dan asal usul di Lampung? Seperti disebut di atas, orang Lampung adalah pewaris Tanah Lampung yang kini harus berbagi wilayah dengan pendatang di wilayah yang sama. Para pendatang juga ada yang sudah eksis sejak zaman lampau, apakah yang telah berasimilasi, mengidentifikasi sebagai orang Lampung atau suku yang berbeda dengan orang Lampung. Lalu bagaimana sejarah Orang Lampung dan asal usul di Lampung? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Orang Lampung dan Asal Usul di Lampung; Danau Ranau, Gunung Pesagi dan Semua Daerah Aliran Sungai
Tunggu deskripsi lengkapnya
Danau Ranau, Gunung Pesagi dan Semua Daerah Aliran Sungai: Bagaimana Menyebar dan Bagaimana Mengidentifikasi Diri sebagai Orang Lampung
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar