*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lampung di dalam blog ini Klik Disini
Wilayah pertambangan di selatan Sumatra, tentu
saja tidak di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, juga terdapat di wilayah
Lampung. Pertambangan yang ada masa kini di wilayah (provinsi) Lampung terdapat
emas antara lain di Pesawaran dan Lampung Barat; pertambangan batubara di
Mesuji.
Bandarlampung, 10/3/1915 (Antara) - Badan Pengelolaan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPPLHD) Bandarlampung akan segera mengecek dugaan adanya tambang emas di Kelurahan Sukabumi Kecamatan Sukabumi. "Saya sudah dengar tentang masalah itu, langkah yang akan kita lakukan adalah pengecekan terhadap tambang tersebut apakah benar mengandung emas," kata Kepala BPPLHD. Ia mengatakan, tambang emas tersebut sebelumnya memang tempat penelitian, namun sudah berhenti. Jadi itu bukan situs sejarah Belanda tetapi pada 1986 ada kuasa pertambangan PT Indogol berkerjasama dengan Provinsi Lampung dan Australia yang melakukan penelitian. Kawasaan itu akan diteliti terlebih dahulu. Jika benar ada proses pertambangan kembali di tempat tersebut BPPLHD akan mencari tahu dimana tempat pengelolaan dari hasil tambang tersebut. Terkait adanya penambangan emas itu, Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan harus diteliti dahulu kebenaran tambang itu. "Itu benar-benar tambang atau bukan, harus diteliti dahulu jangan langsung menebak," kata dia. Ia menambahkan, melalui BPPLHD akan melakukan pengecekan, tentang kebenaran tambang emas itu sehingga masyarakat mengetahui kebenarannya (https://lampung.antaranews.com/)
Lantas bagaimana sejarah pertambangan di Lampung, adakah tambang kuno? Seperti disebut di atas, pada masa kini di wilayah Lampung terdapat wilayah eksplorasi pertambangan emas dan pertambangan batubara. Lalu bagaimana sejarah pertambangan di Lampung, adakah tambang kuno? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan
bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan
menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama
yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan
majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*.
Pertambangan di Lampung, Adakah Tambang Kuno? Kini Ada Pertambangan Emas dan Batubara
Tunggu deskripsi lengkapnya
Kini Ada Pertambangan Emas dan Batubara: Bagaimana Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan Era Pemerintah Hindia Belanda
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar