*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Orang
Ulu (Bahasa Ulu: Urak Tanah Ulu) atau Urak Tanah Ulu Muoro Sipongi merupakan
masyarakat yang mendiami Kecamatan Muara Sipongi, Kabupaten Mandailing Natal.
Mereka mengamalkan Adat Minangkabau yang Matrilineal dengan klan/marga (suku)
Kandak Kepuh, Pungkik dan Mondoilik. Klan/marga ini sama dengan yang di Rao,
Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Kandang Kopuah, Pungkuik dan Mondiliang).
Rao merupakan kawasan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Muara Sipongi.
Fonotaktik Bahasa Ulu Muara Sipongi.Melani Rahmi Siagian dkk, 2022. Abstrak. Setiap bahasa memiliki kekhasan kepemilikan khasanah fonem dan struktur fonemisnya. Bisa saja dua bahasa berbeda memiliki fonem sama, tetapi belum tentu pendistribusiannya juga sama. Hal ini disebabkan adanya kaidah fonotaktik berlaku dalam satu bahasa berbeda antar satu dan lainnya. Makalah ini bertujuan mendeskripsikan fonotaktik bahasa Ulu Muara Sipongi yang meliputi pola urutan bunyi dan suku kata berdasarkan bagian-bagian fonetisnya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode rekam dan catat dari informan penutur asli bahasa Ulu. Data dikumpulkan dalam bentuk kosakata dasar untuk mengetahui fonem-fonem yang akan diteliti. Data akan dianalisis menggunakan metode deskrptif kualitatif untuk memaparkan pendistribusian fonem vokal dan konsonan serta suku kata bahasa Ulu Muara Sipongi. Dari pengumpulan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa kosakata bahasa Ulu terdiri atas 6 vokal yaitu, a, i, u, e, E, o serta 15 konsonan yaitu b, c, d, g, h, j, k, l, m, n, p, r, s, t, dan kh. Pola pendistribusian fonem vokal dan konsonan berada pada posisi awal, tengah, dan akhir. Pola suku kata pada bahasa Ulu Muara Sipongi setidaknya paling sedikit berjumlah dua suku kata dan sebanyak-banyaknya.
Lantas bagaimana sejarah bahasa Ulu di Muara Sipongi di wilayah Mandailing? Seperti disebut di atas penutur bahasa Ulu terdapat di wilayah Mandailing, Tapanuli. Bahasa Batak, bahasa Melayu dan bahasa Minangkabau. Lalu bagaimana sejarah bahasa Ulu di Muara Sipongi di wilayah Mandailing? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Bahasa Ulu di Muara Sipongi di Wilayah Mandailing; Bahasa Batak, Bahasa Melayu, Bahasa Minangkabau
Tunggu deskripsi lengkapnya
Bahasa Batak, Bahasa Melayu, Bahasa Minangkabau: Asal Usul dan Terbentuknya Bahasa Ulu
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar