*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Adabe juga terkadang disebut sebagai Atauru, menyebabkan kebingungan dengan dialek bahasa Austronesia, Wetar, yang dituturkan di pulau Atauro dan berstatus bahasa nasional di Timor Leste dengan nama kolektif Atauro. Menurut sensus Timor Leste tahun 2015, sebanyak 260 orang berbicara Adabe. Sebagian besar dari mereka tinggal di sebelah barat Kotamadya Manatuto dan di Kotamadya Liquiçá. Menurut sensus, tidak ada penutur Adabe di Atauro. Adabe tidak memiliki status resmi di Timor Leste. Bahasa Wetar adalah bahasa yang digunakan di Pulau Wetar dan Pulau Liran (Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Indonesia), serta pulau-pulau di sekitarnya, termasuk Pulau Atauro (Timor Timur). Di Pulau Atauro, terdapat 3 dialek: Rahesuk di sebelah utara, Resuk di sebelah tenggara, serta Raklungu di sebelah barat daya. Dialek Dadu'a, dituturkan oleh orang Atauro yang bermukim di Timor, di distrik Manatuto. Bahasa Wetar memiliki hubungan dekat dengan bahasa Galoli yang dituturkan di Timor, yakni di pantai utara dekat Atauro. Namun, bahasa Wetar lebih banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa di pulau Atauro apakah bahasa Adabe? Seperti disebut di atas di pulau Atauro adalah wilayah bahasa Atauro dan juga ada penutur bahasa Wetar. Pulau Wetar di Indonesia dan pulau Atauro di Timor Leste. Lalu bagaimana sejarah bahasa di pulau Atauro apakah bahasa Adabe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Bahasa di Pulau Atauro Apakah Bahasa Adabe? Pulau Wetar di Indonesia dan Pulau Atauro di Timor Leste
Tunggu deskripsi lengkapnya
Pulau Wetar di Indonesia dan Pulau Atauro di Timor Leste: Bahasa di Pulau Atauro Masa ke Masa
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar