*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Bahasa
Palau (juga dieja Belauan) adalah salah satu dari dua bahasa resmi yang diakui
secara nasional yang diucapkan di Republik Palau (bahasa Inggris yang lainnya).
Ini adalah anggota dari keluarga bahasa Austronesia, dan dianggap sebagai salah
satu dari dua bahasa di Mikronesia atau Polinesia dari Oseanik.
Palau, secara resmi Republik Palau (bahasa Palau: Beluu er a Belau) sebuah negara kepulauan di Pasifik, 200 km utara Papua Barat Daya, 255 km timur Maluku Utara. Negara ini merdeka 1994 dari Amerika Serikat. Palau terdiri dari 8 pulau utama dan sedikitnya 250 pulau kecil. Dalam Bahasa Palau, kepulauan disebut Belau berasal dari kata Beluu (kampung oleh orang-orang Palau). Kata Palau diyakini berasal dari Aibebelau (balasan tak langsung), yang berhubungan dengan mitos penciptaan Palau. Awalnya dihuni abad ke-2 SM, kemungkinan besar dari Filipina atau Indonesia. Sonsorol yang merupakan bagian dari Kepulauan Barat Daya, gugusan pulau yang kira-kira berjarak 600 kilometer (370 mi; 320 nmi) dari gugusan pulau utama Palau, terlihat oleh Spanyol sejak tahun 1522, ketika misi Spanyol dari Trinidad, kapal induk dari pelayaran keliling Ferdinand Magellan, melihat dua pulau kecil di sekitar 5 derajat lintang utara, dan menamakannya "San Juan". Pulau paling padat penduduk Angaur, Babeldaob, Koror dan Peleliu. Sekitar dua-pertiga dari penduduk tinggal di Koror (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Palau di Palau, negara Pulau di Pasifik Timur pulau Morotai? Seperti disebut di atas bahasa Palau dituturkan di (negara) Palau.Rumpun bahasa Polinesia dan rumpun bahasa Mikronesia. Lalu bagaimana sejarah bahasa Palau di Palau, negara Pulau di Pasifik Timur pulau Morotai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Bahasa Palau di Palau, Negara Pulau di Pasifik Timur Pulau Morotai; Rumpun Bahasa Polinesia dan Mikronesia
Tunggu deskripsi lengkapnya
Rumpun Bahasa Polinesia dan Rumpun Bahasa Mikronesia: Adakah Interakasi dengan Rumpun Bahasa Austronesia?
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar