*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Kelompok
bahasa Papua adalah kelompok bahasa-bahasa di Pasifik barat (wilayah
negara-negara Papua Nugini, Indonesia, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon),
yang tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari rumpun bahasa Austronesia
ataupun Australia. Konsep masyarakat Papua sebagai bangsa Melanesia yang
berbeda dari pertama kali diusulkan dan ditunjuk oleh Sidney Herbert Ray pada
tahun 1892.
Orang asli Papua menurut Undang-Undang Otonomi khusus Papua adalah orang yang berasal dari rumpun ras Melanesia yang terdiri dari berbagai suku-suku asli di Pulau Papua dan/atau yang diterima serta diakui sebagai orang asli Papua oleh masyarakat hukum adat Papua. Sebutan Orang Asli Papua melekat dengan istilah Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang menggambarkan jati diri orang asli Papua itu sendiri, termasuk pada provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah. Istilah Orang Asli Papua sering diartikan menjadi tentang garis keturunan laki-laki atau Patrilineal dari rumpun ras Melanesia yang ada di wilayah Papua. Wilayah tersebut secara de facto bisa bicara tentang wilayah teritori, sumber daya alam, budaya, kearifan lokal bahkan juga tentang religiusitas. Ggaris patrilineal dikarenakan umumnya masyarakat adat papua mewarisi fam atau marga dari ayahnya. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Papua Orang Papua di Pulau Papua? Seperti disebut di atas bahasa Papua adalah bahasa yang berbeda dengan rumpun bahasa lainnya. Kesalahan penamaan Nova Guenia, Orang Papua Orang Nusantara. Lalu bagaimana sejarah bahasa Papua Orang Papua di Pulau Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Bahasa Papua Orang Papua di Pulau Papua; Kesalahan Penamaan Nova Guenia, Orang Papua Orang Nusantara
Tunggu deskripsi lengkapnya
Kesalahan Penamaan Nova Guenia, Orang Papua Orang Nusantara: Austronesia, Melanesia dan Papua
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar