*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini
Tempo doeloe nama tempat adakalanya ditemukan
dengan nama bilangan seperti pulau Dua (Bangka), pulau Seribu (Banten), pulau
Sambilan (pantai timur Sumatra). Apakah dalam hal ini nama tempat Sepulu di pulau
Madura (kini nama kecamatan) juga adalah nama bilangan? Yang jelas di dekat kota
Bangkalan ada nama tempat disebut Sambilangan. Dalam bahasa Jawa, 'sapoelo' berarti (angka bilangan) 'sepuluh' (lihat Verhandelingen van het Bataviaasch
genootschap, der konsten en weetenschappen, 1784).
Sepulu, Bangkalan. Sepulu sebuah kecamatan di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Daerah ini terletak di Pulau Madura. Dari sejarahnya nama Sepulu ada dua versi, (1) Sepulu berasal dari 1 pulau kecil (se pulau) yang konon daerah ini jika air laut pasang maka membentuk pulau kecil sehingga masyarakat memberi nama Sepulau (Sepulu). (2) Sepulu berasal dari jumlah sumur-sumur yang dulunya dikeramatkan dan biasa dijadikan sumber air minum oleh masyarakat, rasanya enak dibandingkan sumber air lainnya, sepanjang tahun airnya takpernah kering. Sumur-sumur itu berjumlah 10 Sepuluh (Sepulu) sumur (sumber) sehingga kerena air merupakan sumber kehidupan manusia maka dinamakanlah desa tersebut Sepulu. Sampai saat ini sumur-sumur yang masih dijadikan sumber air minum sebagian masih ada dan difungsikan dengan baik. Kecamatan Sepulu terdiri dari desa-desa: Bangsereh, Banyior, Gangseyan, Genelap, Kelbung, Klabetan, Klapayan, Labuhan, Lembung Paseser, Maneron, Prancak, Saplasah, Sepulu, Tanagura Barat, Tanagura Timur (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Sepulu di pantai utara
pulau Madura? Seperti disebut di atas nama tempat Sepulu adalah nama kecamatan
pada masa kini di kabupaten Bangkalan. Namun kini namanya dipertanyakan apakah
sepuluh atau sepulau. Soal nama dan pergeserannya ada sejarahnya: Sepoeloeh
(1878); Sapolo (1883), Sapoeloe (1885), Sapoelo (1903), Sepoelo (1906). Lalu bagaimana
sejarah Sepulu di pantai utara pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.