*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Dialek
bahasa Melayu Riau terbagi dua: dialek Riau daratan dan dialek kepulauan Riau.
Bahasa Melayu yang dituturkan di daerah Riau daratan terdiri atas satu dialek
yaitu dialek Pesisir. Sementara wilayah kepulauan yang kini jadi provinsi
sendiri bahkan mencapai 24 dialek. Di pulau/kepulauan Linggfa mengapa banyak
dialek?
Ada 15 Dialek Bahasa Melayu di Kepri. Dedi Arman. 2018: Berdasarkan peta bahasa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, ada 15 dialek bahasa Melayu di Kepri: Dialek Pesisir, Dialek Kundur (Kundur, Karimun), Dialek Bintan-Karimun (Bintan dan Karimun). Dialek Pecong (Kelurahan Pecong, Kota Batam). Dialek Karas Pulau Abang (Pulau Abang Karas, Batam). Dialek Malang Rapat-Kelong (Desa Malang Rapat, Bintan dan Desa Kelong, Bintan). Ada pula Dialek Mantang Lama (Mantang Lama, Bintan). Dialek Rejai (Desa Rejai, Lingga). Dialek Posek (Posek, Lingga), Dialek Merawang (Merawang, Lingga). Dialek Berindat Sebelah (Desa Berindat, Lingga). Dialek Arung Ayam (Natuna). Ada lagi Dialek Kampung Hilir, Dialek Pulau Laut, keduanya di Natuna. Dialek Ceruk (Bunguran, Natuna). Sementara itu, di Indonesia, bahasa Melayu ada 87 dialek. Di Sumatera Utara ada 11 dialek, Kepri ada 15 dialek, Jambi ada delapan dialek, Riau hanya satu dialek, yakni Dialek Pesisir. Di Sumsel ada sembilan dialek Bahasa Melayu. Dialek Bahasa Melayu lainnya ada di DKI Jakarta terdiri dua dialek, Kalimantan Timur tujuh dialek, NTB satu dialek. (https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu di
Lingga origin bahasa? Seperti disebut di atas, cukup banyak dialek bahasa
Melayu, di Lingga ada cukup banyak. Mengapa? Bahasa sialek bahasa Melayu di
Riau Daratan dan di Riau Kepulauan. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu di
Lingga origin bahasa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada
permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.