Sudah
diketahui secara luas tokoh wanita Bandung Dewi Sartika, terkenal sebagai
pionir pendidikan untuk kaum perempuan. Namun, generasi penerusnya bernama Emma
Poeradiredja kurang terinformasikan. Padahal Emma adalah perempuan pertama di
Bandoeng yang menjadi anggota dewan (gemeenteraad). Emma Poeradiredja sendiri adalah
Ketua divisi perempuan Pasundan yang banyak terlibat di dalam kegiatan sosial.
Idola Emma Poeradiredja, Ratu Emma |
Emma
Poeradiredja bukanlah nama asli, melainkan kombinasi nama idola Ratu Emma dan
nama ayah Poeradiredja. Nama aslinya sebagaimana disebut dalam berbagai
tulisan adalah Raden Rachmat’ulhadiah, lahir di Chirebon, 1902. Ayahnya adalah
seorang anggota dewan di Bandung dan demikian juga saudara-saudaranya. Dugaan
bahwa dua tokoh (ratu dan ayah) ini menjadi sumber cita-cita Emma Poeradiredja.
Emma Poeradiredja yang memulai sebagai
karyawan perusahan Kereta Api Hindia Belanda di Bandung banyak terlibat dalam
bidang sosial dan pergerakan perempuan Sunda. Sebagaiman seniornya Dewi Sartika
yang aktif di bidang pendidikan, Emma Poeradiredja juga terjun dalam bidang
pendidikan dan juga bidang kesehatan. Nama Emma Poeradiredja masih diabadikan
sebagai nama klinik yang masih eksis hingga ini hari di Bandung.
Kandidat Volksraad
Emma Poeradiredja
namanya semakin popular. Namanya termasuk diantara tiga wanita yang dicalonkan
untuk Volksraad (Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 27-08-1938).
Dua nama lainnya adalah Raden Ayu, istri dari RAA. Abdoerachman yang juga
disebut Raden Ayu Bintang; dan putri Bupati Kuningan, sekarang istri dari Mr.
Santoso yang lulus gelar Master di Belanda, yakni R. Maria Ulfah.
Maria Ulfah adalah salah satu dari sedikit
wanita Indonesia yang memiliki pendidikan tinggi di Belanda. Maria Ulfah sering
disebut sebagai perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar sarjana hukum.
Maria Ulfah Santoso, Masdoelhak Nasution dan
Ida Loemongga
Maria
Ulfah adalah istri Mr. Santoso. Pada saat penyerangan Jokjakarta (pada masa
Agresi Militer Belanda II) tahun 1948, Mr. Santoso (sekjen Kementerian Dalam
Negeri) termasuk dari enam tokoh intelektual penting di Jogja yang diculik
intelijen/militer Belanda yang kemudian dibunuh di ladang jagung di Pakem
(utara Jogjakarta). Tokoh yang pertama diculik adalah Mr. Masdoelhkan Nasution,
Ph.D (penasehat hukum Soekarno dan Hatta).
Friesche courant, 27-03-1943 |
Bataviaasch nieuwsblad, 20-01-1931 |
Ida
Loemongga lulus sekolah dari Prins Hendrik School, afdeeling HBS (pendidikan
menengah kelas 6) dan Koningen Emma School (kelas 3) di Batavia. Ida Loemongga berangkat ke Leiden tahun 1923 pada usia 18 tahun (wanita pribumi pertama stdui ke Belanda). Ida Loemongga baru
pulang kampong setelah 10 tahun. Ida Loemongga kelahiran Padang Sidempuan
adalah perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar doktor (Ph.D). Ida
Loemongga Nasution adalah saudara sepupu dari Mr. Masdoelhak Nasution, Ph.D.
Leeuwarder courant, 22-06-1903 |
Afdeeling Padang Sidempuan (Tapanuli Selatan) |
Nama Maria Ulfah semakin melejit ketika
diangkat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Sjahrir I. Suaminya, Mr. Santoso telah berjuang
mempertahankan kemerdekaan RI bersama intelektual-intelektual muda Indonesia di
Jogjakarta seperti Mr. Masdoelhak Nasoetion, Ph.D. Dewan Keamanan PBB marah
besar (karena Masdoelhak adalah satu-satunya yang bergelar Ph.D di lingkaran inti di Jogjakarta). Pimpinan organisasi bangsa-bangsa yang berkantor di New York meminta
sebuah tim netral di Belanda untuk melakukan penyelidikan segera atas kematian
Dr. Mr. Masdoelhak Nasoetion di Yogyakarta 21 Desember 1948. Reaksi cepat badan
PBB ini untuk menanggapi berita yang beredar dan dilansir di London sebagaimana
diberitakan De Heerenveensche koerier : onafhankelijk dagblad voor
Midden-Zuid-Oost-Friesland en Noord-Overijssel, 01-02-1949. Masdoelhak Nasoetion
baru ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2006.
Skr klinik emma tutup.pindah kemana?dan kenapa tutup
BalasHapus