*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Ambon dalam blog ini Klik Disini
Pulau Buru sudah sejak lama dikenal bahkan sejak era Portugis. Pulau Buru berada di sebelah barat Kota Ambon. Pada masa ini kota utama di pulau Buru adalah Namlea. Namun sebelum kota Namlea berkembang ibukota di pulau Buru berada di Kajeli (Kayeli). Namun Kajeli pada masa ini hanyalah terlihat sebagai sebuah desa kecil.
Pulau Buru sudah sejak lama dikenal bahkan sejak era Portugis. Pulau Buru berada di sebelah barat Kota Ambon. Pada masa ini kota utama di pulau Buru adalah Namlea. Namun sebelum kota Namlea berkembang ibukota di pulau Buru berada di Kajeli (Kayeli). Namun Kajeli pada masa ini hanyalah terlihat sebagai sebuah desa kecil.
Kajeli (Peta 1753) |
Meski Kajeli pada masa kini tinggal kenangan di pulau
Buru, tetapi pada tahun 1923 benteng (fort) Defencie di Kajeli telah dimasukkan
sebagai daftar cagar yang harus direhabilitasi dan perlu dilestarikan di Maluku
yang dimasukkan pada anggaran Kementerian Pendidikan dan Agama. Dalam hal ini Benteng
Defencie Kajeli dianggap sebagai salah satu situs kuno yang perlu mendapat perhatian
(lihat Oudheidkundig verslag, 1924).
Fort Defencie 1920 |
Situs Tua di Kajeli
Pos perdagangan VOC
Belanda di pulau Buru berada di Kajeli. Namun pos perdagangan ini tidak berada
di posisi Fort Defencie, melainkan di sisi sungai yang berlawanan (lihat Peta
1695). Pada peta yang lebih baru (Peta 1724) posisi pos perdagangan sudah dipindahkan
dan berada lebih dekat dengan kampong Kajeli. Pos perdagangan inilah kemudian ditingkatkan
menjadi benteng yang lebih kuat yang dikenal sebagai Fort Defencie. Pergeseran
ini diduga karena penyesuaian perkembangan navigasi yang mana kedalaman laut di
tempat semula hanya sekitar tiga meter, sementara di lokasi yang baru kedalaman
laut berkisar antara 15 dan 20 meter (lokasi paling dalam di pantai di seputar
teluk). Teluk ini disebut teluk Kajeli sebagaimana dapat diidentifikasi pada
Peta 1616.
Kajeli (Lukisan 1724) |
Ibukota Dipindahkan dari Kajeli ke Namlea
Sebagaimana
disebutkan usulan pemindahan ibukota dari Kajeli ke Namlea sudah muncul sejak
tahun 1912 lalu dalam perkembangannya pemindahan itu telah direalisasikan.
Paling pada tahun 1920 Namlea telah menjadi ibukota yang baru dari Distrik
Buru. Ini dapat dilihat pada Peta 1920.
Peta 1920 |
Salam! Pak tulisan nya menarik.. bisa tidak sesekali tulis tentang daerah Maluku khususnya daerah Maluku Barat Daya. Menarik juga tentang daerah sana pak.
BalasHapusSalam juga ya. Pada waktunya akan sampai juga ke Maluku Barat Daya, sudah ada drafnya namun masih perlu finishing. Setelah dari Sumatra saat ini sedang di Bogor (semacam keliling Indonesia), suatu waktu akan kembali ke serial artikel Sejarah Ambon. Dalam tajuk Serial Artikel Sejarah Ambon termasuk wilayah Maluku (Utara)dan Papua. Mungkin sebelum ke Ambon lagi ke Kalimantan dan Menado (Sulawesi bagian Utara).
HapusSy sangat tertarik dengan sejarah yang ada di pulau buru,,saya harap juga buat sebuah penelitian tentang marga-marga yang mendiami di pulau tersebut,,
BalasHapus