* Untuk melihat semua artikel Sejarah Semarang dalam blog ini Klik Disini
Jamu Tjap Potret Njonja Meneer (Cap Potret Nyonya Meneer) dapat dikatakan adalah merek jamu tertua di Indonesia yang masih mampu bertahan hingga masa ini. Usaha jamu yang awalnya dilakukan Nyonja Meneer ini bahkan disebut telah didirikan sejak tahun 1848. Salah satu pesaing tangguh merek jamu Njonja Meneer adalah jamu Tjap Djago yang berdiri pada tahun 1918.
Jamu Tjap Potret Njonja Meneer (Cap Potret Nyonya Meneer) dapat dikatakan adalah merek jamu tertua di Indonesia yang masih mampu bertahan hingga masa ini. Usaha jamu yang awalnya dilakukan Nyonja Meneer ini bahkan disebut telah didirikan sejak tahun 1848. Salah satu pesaing tangguh merek jamu Njonja Meneer adalah jamu Tjap Djago yang berdiri pada tahun 1918.
Soerabaijasch handelsblad, 03-02-1934 |
Diantara berbagai merek
di industri jamu, Tjap Potret Njonja Meneer memiliki keutamaan karena yang
pertama. Selain itu juga Njonja Meneer mampu bertahan begitu lama. Namun nama
jamu Cap Djago juga memiliki keutamaan. Jamu Cap Djago tidak hanya mampu
bertahan hingga pada masa ini, jamu Cap Djago kini dikelola oleh sang jagoan
Jaya Suprana yang terkenal dengan museum MURI.
Lantas bagaimana kisah jamu
Tjap Potret Njonja Meneer di masa lampau? Nah itu yang ingin dijawab. Industri
jamu yang terbilang industri tua di Indonesia sepantasnya merek jamu ini mendapat
perhatian. Merek jamu inilah yang mempelopori munculnya perusahaan-perusahan
jamu berikutnya. Jamu tidak hanya untuk urusan domestik tetapi kini jamu telah
menjadi produk ekspor. Nama perusahaan Tjap Potret Njonja Meneer boleh jadi
perusahaan tertua di Indonesia. Untuk itu, sebelum nama Tjap Potret Njonja
Meneer masuk museum MURI ada baiknya sejarah Tjap Potret Njonja Meneer
ditelusuri.
Jamu Tjap Potret Njonja Meneer.
Since 1848
Pada saat Tjap Potret
Njonja Meneer lebh dari satu abad pada tahun 1953, jamu Cap Djago baru berumur
35 tahun (lihat De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad, 22-06-1953).
Disebutkan pada tahun 1918, di kota Wonogiri dekat Solo, Bapak Poa Tjong.Kwan mendirikan
pabrik kecil untuk pembuatan Djamoe. Pengetahuan tentang pembuatan djamoe
diperoleh Bapak Poa dari ibunya. Dari pabrik kecil di Wonogiri sekarang, 35 tahun kemudian
pabrik djamoe ‘Tjap Djago’ tumbuh, sebuah penghargaan dari kepentingan nasional
dan didirikan di Semarang. Pemimpin perusahaan saat ini, Bapak [Poa] Bing Swan,
putra pendiri.
De locomotief, 22-06-1953 |
Jamu Tjap Potret Njonja
Meneer sudah sejak lama diketahui telah memasuki Batavia. Salah satu toko
(outlet) perusahaan Tjap Potret Njonja Meneer yang diduga tertua di Batavia
berada di Pasar Baroe (Bataviaasch nieuwsblad, 18-08-1939). Toko kedua kemudian
didirikan di Pasar Gambir (lihat Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indie, 30-08-1939).
Bataviaasch nieuwsblad, 28-10-1940 |
Dengan semakin populernya jamu Tjap
Potret Njonja Meneer mulai ada yang mempertanyakan nama merek Njonja Meneer.
Pengamat menyebut nama Njonja Meneer terkesan agak rumit sebab adakalanya diasosiasikan
dengan Njonja Mister atau Njonja Bapak yang tampaknya tidak masuk akal bagi
orang Belanda. Menurut kaidah bahasa Belanda penulisan serupa ini tidak
direkomendasikan. Sebab ejaannya juga beberda dengan tatabahasa di Belanda dan
apakah itu ejaan Batavia. Demikian si pengamat menmpertanyakan (lihat De
Sumatra post, 16-06-1939). Fakta ini ternyata tidak hanya sekadar perdebatan
tetapi pada tahun 1952 benar-benar terjadi. Seorang yang bernama Dr. Ewan
Forbes Semill telah mengubah statusnya menajdi perempuan setelah diakui oleh
pengadilan setelah beberapa tahun melakukan perubahan jenis kelamin. Pers
menyebutnya Njonja Meneer (Njonja Bapak).
Sebagai perusahan
berbadan hukum (NV), jamu Tjap Potret Njonja Meneer baru didirikan pada tahun
1920 (lihat De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 30-09-1949).
Perusahaan jamu Tjap Potret Njonja Meneer didirikan di Semarang dengan
menggunakan potret ibu pendiri Nyonya Meneer tahun 1919 (lihat NRC Handelsblad,
02-05-1992). Dalam industri jamu, Njonja Meneer disebutkan juga sebagai Ratoe
Toemboehan. Tumbuhannya digunakan oleh orang-orang dari semua populasi (Cina,
Jawa, Belanda, dan lainnya)
Kapan Njonja Meneer pindah ke Semarang
tidak diketahui secara jelas. Yang jelas pada tahun 1913 Njonja Meneer masih
bermarkas di Soerabaja (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 01-04-1913). Disebutkan di
perkampungan Cina, di Tjantian, seorang wanita Tionghoa tinggal yang dikenal
sebagai Njonja Menier yang menjual obat-obatan dan berbagai djamoe yang
meyakinkan orang setidaknya dalam seratus tahun terakhir ini.
Jamu Tjap Potret Njonja
Meneer mulai mendapat perhatian dunia internasional. Seorang profesor dari fakultas kedokteran universitas di Tokyo,
Prof. Kodama sedang meneliti jamu Njonja Meneer (lihat De locomotief :
Samarangsch handels- en advertentie-blad, 15-06-1950).
Disebutkan hal yang sama juga dilakukan di Kanada. Hingga tahun 1980an ada tiga
perusahaan besar yang bergerak di industri jamu yakni Cap Nyonya Meneer, Cap
Jago dan Cap Air Mancur.
Jamu Tjap Djago
Kapan jamu Tjap Djago
pindah dari Wonogiri ke Semarang tidak diketahui. Yang jelas perusahaan jamu yang
dipmpin Poa Tjong Kwan ini pada tahun
1947 masih berada di Wonogiri (lihat Nieuwe courant, 12-04-1947). Pada tahun 1950
diketahui pabrik jamu Tjap Djago berada di Karangsari, Semarang (De locomotief
: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 11-03-1950). Tidak lama kemudian
toko-toko jamu Tjap Djago sudah ditemukan di berbagai tempat seperti Djakarta,
Soerabaja, Tandjong Karang dan lainnya.
Logo jamu Tjap Djago |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar