Minggu, 23 Februari 2020

Sejarah Jakarta (92): Sejarah Gang Solitude, Pal Meriam di Meester Cornelis (Landhuis Solitude); Area Pertempuran Inggris, 1811


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini

Jalan Pal Meriam, tempo doeloe juga disebut gang Solitude. Di ujung gang ini terdapat landhuis dari land Solitude. Sebelum terbentuk land Solitude, area ini adalah rawa-rawa yang termasuk area perbatasan kampong Oetan Kajoe dan kampong Salemba. Pada era pendudukan Inggris, di area ini terjadi pertempuran antara militer Belanda dengan militer Inggris. Di area ini dibangun benteng pertahanan Belanda. Pangkal gang Solitude ini juga disebut Pal Meriam, karena terdapat penanda pal (Km).  

Peta 1890
Pada tahun 1811 terjadi pendudukan Inggris. Salah satu pusat pertempuran yang terjadi berada di sekitar Pal Meriam. Setelah militer Inggris menguasai Struiswijk (Salemba), pasukan Inggris mengepung pasukan Belanda di sekitar benteng dan gudang mesiu di Pal Meriam. Pasukan Inggris mengepung dari arah Salemba dan dari arah rawa-rawa. Saat itu masih hutan dan rawa-rawa. Setelah dibangun kanal baru menuju Rawa Sari, area tersebut menjadi mengering dan kemudian dikapitalisasi dengan membentuk land baru yang disebut land Solitude. Land Solitude sebelumnya berada di Pondok Bamboe. Peta 1897

Lantas apa pentingnya sejarah gang/jalan Solitude/Palmeriam? Tentu saja sejarah (gang) Solitude sudah pernah ditulis. Namun lebih banyak kelirunya jika dibandingkan kebenarannya. Sejarah area yang disebut Solitude lebih banyak dari yang pernah ditulis. Oleh karena itu, sembari meluruskan sejarah Solitude, artikel ini menjadi penting. Untuk menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*

Area Pertenmpuran dan Pembangunan Kanal

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar