Kamis, 02 September 2021

Sejarah Makassar (59): Sejarah Konawe dan Kota Kendari; Wilayah Konawe Lumbung Beras di Provinsi Sulawesi Tenggara

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini  

Bagaimana sejarah Konawe? Sangat jarang ditulis. Hal itulah mengapa sejarah Konawei perlu ditulis. Lalu apa pentingnya sejarah Konawe? Di wilayah Konawe terdapat kota Kendari yang menjadi ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara. Okelah kalau begitu, sejarah Konawe masih diperluakan.

Kabupaten Kowane di Unaaha. Kabupaten berawal dari pembentukan Kabupaten Kendari (1959) dengan ibu kota di Kendari yang juga menjadi ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara. Pada tahun 1995 kota Kendari dinaikkan statusnya menjadi Kota. Pada tahun 2003 bagian selatan kabupaten kemudian dimekarkan dengan membentuk kabupaten Konawe Selatan. Dalam perkembangannya kabupaten Kendari pada tahun 2004 diubah namanya menjadi kabupaten Konawe. Pada tahun 2013 kabupaten Konawe dimekarkan dengan membentuk kabupaten Konawe Kepulauaan. Kabupaten Konawe sendiri dalam hal ini terdiri dari 12 kecamatan, yaitu: Toari, Baula, Kolaka, Latambaga, Pomalaa, Samaturu, Tanggetada, Watubangga, Wolo, Wundulako, Polinggona dan Iwoimendaa. Kabupaten Konawe Selatan sendiri berada di Andoolo. Kabupaten Konawe terdiri dari 22 kecamatan, yaitu: Andoolo, Buke, Angata, Kolono, Konda, Lainea, Landono, Laonti, Moramo, Palangga, Ranomeeto, Tinanggea, Lalembuu, Baito, Benua, Basala, Mowila, Ranomeeto Barat, Wolasi, Laeya, Palangga Selatan dan Moramo Utara. Kabupaten Konawe Kepulauan dengan ibu kota di Langara yang terdiri dari tujuh kecamatan yang namanya sesuai arah mata angin (Barat, Selatan, Tengah, Tenggara, Timur, Timur Laut dan Utara.

Lantas bagaimana sejarah Konawe? Seperti disebut di atas bahwa di wilayah Konawe terdapat kota Kendari (yang menjadi ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara). Lalu bagaimana sekarah Knawe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

 

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Konawe dan Nama Kendari

Tunggu deskripsi lengkapnya

Konawe dari MasA ke Masa

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar