Minggu, 24 Oktober 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (191): Minyak Kalimantan Utara Sejak BPM di Tarakan; Bontang hingga Nunukan Era Zaman Kuno

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Berbicara peta minyak Kalimantan, sebenarnya membicarakan peta minyak di pantai timur Kalimantan. Kurang lebih hal ini serupa di pantai timur Sumatra. Peta minyak di pantai timur Kalimantan pada intinya membicarakan peta minyak Kalimantan Timur (seperti Blok Mahakam). Ini juga kurang lebih sama di pantai timur Sumatra tentang peta minyak di Riau (seperti Blok Rokan). Lantas bagaimana dengan blok minyak di Kalimantan Utara? Kurang lebih serupa dengan blok minyak di Sumatra Utara. Peta minyak di Kalimantan Utara antara Bontak dan Nunukan. Dalam posisi inilah penting peta minyak Tarakan di Kalimantan Utara  dan peta minyak Langkat di Sumatra Utara (antara Labuhan Batu dan Tamiang).

Tambang minyak di Langkat dan kilang minyak di Pangkalan Brandan sudah ditutup tahun 2016 (tambang dan kilang tertua Indonesia). Semua kandungan minyak sudah terkuras habis. Namun di wilayah Tarakan masih tetap berproduksi. Peta minyak di Kalimantan Utara khususnya di wilayah Tarakan berawal dari kehadiran perusahaan minyak pada era Hindia Belanda, Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM).

Lantas bagaimana sejarah peta minyak di Kalimantan Utara? Seperti disebut di atas, peta minyak di Kalimantan Utara antara Bontang dan Nunukan dimana pada tempo doeloe dimulai oleh perusahaan minyak Bataafsche Petroleum Maatschappij di Tarakan. Bagaimana asal usul peta minyak Kalimantan Utara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Peta Minyak Kalimantan Utara: Tarakan,  Antara Bontang hingga Nunukan

Tunggu deskripsi lengkapnya

Tarakan Era Hindia Belanda: Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM)

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar