*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Peta kuno sudah ada sejak zaman kuno. Peta kuno yang lebih maju muncul pada era Prolomeus. Pada era ini sudah sangat berkembang ilmu astronomi (peta bintang) dan teknologi navigasi pelayaran (perdagangan) yang memperkaya pemetaan di (wilayah) daratan. Navigasi pelayaran diduga awal penentuan garis akuator sebagai garis perbedaan menentukan posisi matahari di (permukan) bumi. Peta Ptolomeus menjadi acuan awal dalam pembuatan peta-peta modern seiring dengan penyempurnaan teknologi kompas di Eropa (sekitar era Kerajaan Singhasasi di Jawa). Pada peta Ptolomeus telah digambarkan sejarah awal peta nusantara (semenanjung Aurea Chesoneus dan pulau Taprobana).
Lantas bagaimana sejarah peta-peta kuno nusantara? Seperti disebut di atas, peta kuno tentang wilayah nusantara dibuat pada era navigasi pelayaran (perdagangan) yang dipandu pengetahuan astronomi (bintang) yang menemukan gagasan garis ekuator yang kemudian lebih maju dengan penyempurnaan teknologi kompas. Lalu bagaimana sejarah peta-peta kuno nusantara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Peta-Peta Kuno Nusantara; Navigasi Pelayaran Bintang, Garis Ekuator hingga Teknologi Kompas
Tunggu deskripsi lengkapnya
Peta-Peta Kuno Nusantara: Semenanjung Aurea Chersonesus dan Pulau Taprobana hingga Peta-Peta era Portugis
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar