Rabu, 29 November 2023

Sejarah Bahasa (144): Bahasa Cebu di Pulau Cebu, Kepulauan Filipina; Pulau-Pulau di Wilayah Bisayak (Cebu, Negros dan Panai)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Orang Cebu (bahasa Cebu: Mga Sugbuanon) merupakan subkelompok orang-orang Bisaya yang bahasa utamanya adalah bahasa Cebu. Mereka berasal dari provinsi Cebu di wilayah Bisaya Tengah, tetapi kemudian menyebar ke tempat-tempat lain di Filipina, seperti Siquijor, Bohol, Negros Timur, barat daya Leyte, Samar bagian barat, Masbate, dan sebagian besar Mindanao.


Bahasa Cebu (Cebuano) adalah suatu bahasa Austronesia yang dituturkan sebanyak lebih dari 27 juta jiwa di Filipina, khususnya di Bisaya Tengah dan sebagian Mindanao. Bahasa ini dikenal oleh penuturnya sebagai Bisaya dan juga dikenal sebagai Cebuano dalam bahasa Kastilia atau Sebwano dalam Bahasa Tagalog. Bahasa Cebú mulai muncul dalam tulisan selama bagian awal abad ke-18 di bawah pengaruh misionaris Spanyol. Sebagai akibat dari adanya pengaruh bahasa Kastilia, bahasa Cebú memuat banyak kata dari bahasa Kastilia. Bahasa Cebú ditulis dengan alfabet Latin. Bahasa Cebu memiliki sistem bilangan asli banyak digunakan dalam menghitung jumlah benda: 1=usá; 2=duhá; 3=tuló; 4=upát; 5=limá; 6=unóm; 7=pitó; 8=waló; 9=siyám; 10=napulò, pulò; 11=napúlog usá; 12=napúlog duhá; 13=napúlog tuló (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Cebu di pulau Cebu, kepulauan Filipina? Seperti disebut di atas bahasa Cebu dituturkan di pulau Cebu wilayah Bisayak, kepulauan Filipina.  Pulau-pulau di wilayah Bisayak (Cebu, Negros dan Panay). Lalu bagaimana sejarah bahasa Cebu di pulau Cebu, kepulauan Filipina? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Bahasa Cebu di Pulau Cebu, Kepulauan Filipina; Pulau-Pulau di Wilayah Bisayak (Cebu, Negros dan Panai)

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pulau-Pulau di Wilayah Bisayak (Cebu, Negros dan Panai); Fernando de Magelhaens di Cebu, 1521

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar