*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Bahasa Nduga adalah sebuah bahasa yang termasuk ke
dalam rumpun bahasa-bahasa Papua dari Pegunungan Tengah. Bahasa Nduga Niknene dituturkan
di kampong Taima distrik Kenyam kabupaten Nduga. Jugu dituturkan di kampong
Kenyam, kampong Mamufu 2. Bahasa Nduga berbeda dengan bahasa Dani dan bahasa
Lani.
Kabupaten Nduga adalah sebuah kabupaten berada di provinsi Papua Pegunungan, ibu kota kabupaten berada di distrik Kenyam. Pemekaran wilayah Kabupaten Jayawijaya 2008. Pada tanggal 31 Desember 2015 Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Desa Kenyam, Kabupaten Nduga untuk meninjau pembangunan jalan yang akan menghubungkan Nduga dan Wamena. Perjalanan Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan dari Wamena menuju Desa Kenyam, ditempuh selama 2 jam dengan berganti moda transportasi udara. Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyampaikan, selain dibangun jalan tembus menuju Wamena, di wilayah Nduga juga akan dibuka pelabuhan besar Mumugu. Dengan dibukanya pelabuhan besar ini, maka logistik dan material dari dan ke Mumugu ini dapat didistribusikan menggunakan jalur darat yang telah menembus semua kabupaten di Papua. Bentang alam Kabupaten Nduga berada di hamparan Lembah Baliem, dikelilingi oleh Pegunungan Jayawijaya. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Kenyam di kabupaten Nduga di Papua Pegunungan? Seperti disebut di atas bahasa Karnyam di kabupaten Nduga.Bahasa di Papua terbanyak di Indonesia. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kenyam di kabupaten Nduga di Papua Pegunungan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Bahasa Kenyam di Kabupaten Nduga di Papua Pegunungan; Bahasa di Papua Terbanyak di Indonesia
Tunggu deskripsi lengkapnya
Bahasa di Papua Terbanyak di Indonesia: Bahasa-Bahasa di Pedalaman Papua
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999).
Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar
rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog
hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang
tidur. Saya sendiri bukan sejarawan
(ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami
ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah
catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar