*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini
Hikayat
Proklamasi 15 Agustus di Cirebon. Dua hari menjelang 17 Agustus 1945,
proklamasi kemerdekaan sudah dibacakan oleh dokter Sudarsono di Cirebon.
Menurut salah satu versi sejarah, naskah proklamasi itu dibuat Sutan Sjahrir(https://news.detik.com/).
Banyak orang tidak tahu. Narasi baru ini muncul akhir-akhir ini. Mengapa tidak
dari dulu diceritakan di sekolah? Oklah. Narasi sejarah selalu ada
versi-versinya. Penyelidikan sejarah selalu hasilnya mengejutkan. Ada yang
bersifat sensational, propagandis dan tentu saja ada yang tetap benar-benar
bersifat akademik (empiris).
Sejarah Hari Ini, 15 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Pertama Indonesia di Cirebon. Jakarta, Kompas.TV - Tak banyak orang tahu bahwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebenarnya telah dibacakan pada 15 Agustus 1945 di Cirebon. Pembacaan Proklamasi Indonesia di Alun-Alun Kejaksan, Kota Cirebon. Sutan Sjahrir dan dr Soedarsono sosok sentral proklamasi “pertama” Indonesia itu. Dr Soedarsono dokter di Rumah Sakit Oranje (kini RSD Gunung Jati), kader Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) yang membacakan. Budayawan Cirebon Nurdin M Noor mengatakan, ia membacakan proklamasi kemerdekaan RI atas permintaan Sutan Sjahrir. "Cirebon dipilih karena saat itu dianggap masih aman dari penjajah Jepang,". Keputusan Sjahrir saat itu muncul berkat mendengar siaran radio BBC 14 Agustus 1945. Siaran itu melaporkan kekalahan Jepang pada Sekutu. Proklamasi setelah tanggal 15 Agustus menandakan Indonesia berkompromi dengan Jepang. Soekarno menolak usul Sjahrir. Sjahrir memaki-maki Soekarno dengan sebutan “pengecut”. Ia pun menggerakkan masyarakat Jakarta untuk menyambut proklamasi. Stasiun Gambir menjadi arena demonstrasi menyambut proklamasi. Sekelompok mahasiswa pengikut Sjahrir bahkan berusaha membajak stasiun radio Hoosoo Kyoku di Gambir untuk melakukan proklamasi. Upaya itu digagalkan Kempeitai. Sjahrir berinisiatif mengirim telegram pada Soedarsono permintaan memproklamasikan kemerdekaan di Cirebon. Ada dua versi teks proklamasi Cirebon ini. Versi pertama menyebut teks proklamasi buatan Sjahrir dan aktivis lainnya, seperti Soekarni, Chaerul Saleh, Eri Sudewo, Johan Nur dan Abu Bakar Lubis. Des Alwi, anak angkat Sjahrir mengaku hanya ingat sebaris teks proklamasi Cirebon itu. “Kami bangsa Indonesia dengan ini memproklamirkan kemedekaan Indonesia karena kami tak mau dijajah oleh siapa pun juga,” Versi kedua menyebut teks proklamasi Cirebon buatan Maroeto Nitimihardjo. Namun, hingga kini tidak ada yang tahu secara pasti isi teks proklamasi yang dibacakan dokter Soedarsono itu. Naskah proklamasi Cirebon itu sudah tak diketahui keberadaannya. (https://www.kompas.tv/)
Lantas bagaimana sejarah proklamasi kemerdekaan
Indonesia di Djakarta? Seperti disebut di atas banyak orang tidak tahu ada
proklamasi kemerdekaan versi di Cirebon. Bagaimana dengan yang di Djakarta? Apakah
Cirebon benar-benar sudah merdeka sebelum Indonesia merdeka? Lalu bagaimana sejarah
proklamasi kemerdekaan Indonesia di Djakarta? Seperti kata ahli sejarah tempo
doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.