*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini
Siapa
Tan Tjoen Liang dan Oei Jan Lee? Mereka berdua berangkat studi ke Belanda
semasa Pemerintah Hindia Belanda tengah memprioritas peningkatan kulaitas guru
dan sekolah pribumi dengan mengirim guru-guru pribumi ke Belanda untuk
mendapatkan akta guru. Itu dimulai dengan tiga guru muda pertama: Barnas Lubis,
Raden Seorono dan Raden Adi Sasmita. Sementara itu Tan Tjoen Liang dan Oei Jan
Lee studi ke Belanda atas inisiatif sendiri, seperti halnya yang dilakukan
sebelumnya oleh Willem Iskander dan Ismangoen Danoe Winoto.
Sebagai kelanjutan dari Keputusan Raja, tanggal 30 September 1848, tentang pembukaan sekolah dasar negeri maka untuk memenuhi kebutuhan guru pada sekolah-sekolah dasar tersebut dibuka sekolah pendidikan guru negeri pertama di Nusantara pada 1852 di Surakarta didasarkan atas keputusan pemerintah tanggal 30 Agustus 1851. Pada waktu sebelumnya, Pemerintah telah menyelenggarakan kursus-kursus guru yang diberi nama Normaal Cursus yang dipersiapkan untuk menghasilkan guru Sekolah Desa. Sekolah guru di Surakarta ini murid-muridnya diambil dari kalangan priyayi Jawa. Bahasa pengantarnya adalah bahasa Jawa dan Melayu. Sekolah ini pada 1875 dipindahkan dari Surakarta ke Magelang. Setelah pendirian sekolah guru di Surakarta berturut-turut didirikan sekolah sejenis di Bukittinggi (Fort de Kock) 1856, Tanah Batu, Tapanuli 1864, yang kemudian ditutup 1874, Tondano 1873, Ambon 1874, Probolinggo 1875, Banjarmasin 1875, Makassar 1876, dan Padang Sidempuan 1879. Adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan sehingga beberapa sekolah ditutup dengan alasan penghematan keuangan negara. Kweekscool yang ditutup di Magelang dan Tondano 1875, Padang Sidempuan 1891, Banjarmasin 1893, dan Makassar 1895. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah guru-guru muda studi ke Belanda, upaya peningkatan kualitas guru dan sekolah? Seperti disebut di atas tiga guru muda pertama Barnas Lubis, Raden Seorono dan Raden Adi Sasmita. Guru-guru muda juga diberikatan beasiswa oleh pemerintah. Sementara itu, Tan Tjoen Liang dan Oei Jan Lee atas inisiatif sendiri. Lalu bagaimana sejarah guru-guru muda studi ke Belanda, upaya peningkatan kualitas guru dan sekolah? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.