*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Suku Lematang atau Melayu Lematang adalah satu
suku Melayu di sepanjang pinggir Sungai Lematang dari Kabupaten Lahat sampai ke
Kabupaten Muara Enim. Di Kabupaten Lahat, mereka tinggal di wilayah Pulau
Pinang, Lahat, dan Merapi. Di Kabupaten Muara Enim, mereka tinggal di wilayah
Muara Enim, Gunung Megang, Sungai Rotan, Muara Enim dan Tebat Agung. Dialek
Lematang mirip dengan dialek Enim. Suku ini juga menempati Kota Prabumulih sering
disebut orang Lahat (Jeme Lahat).
Bahasa Melayu Lematang adalah dialek bahasa Melayu oleh etnis Melayu Lematang (Jeme Lematang atau Uhang Lematang), yang merupakan etnis pribumi yang berasal dari daerah sekitar Sungai Lematang di Sumatera Selatan. Bahasa ini telah dipertuturkan oleh etnis Melayu Lematang sejak lama namun dengan seiring perkembangan jaman, bahasa Lematang mulai terkikis penggunaannya dikarenakan proses globalisasi yang mendorong masyarakat etnis Lematang untuk bertutur dalam bahasa-bahasa yang lain (terutama bahasa Melayu Palembang). Berdasarkan Statistik Kebahasaan 2020, bahasa Melayu Lematang bersama dengan bahasa Melayu Sakai dan Bahasa Melayu Tungkal dikategorikan sebagai bahasa-bahasa di pulau Sumatra yang hampir mengalami kepunahan. Bahasa Melayu Lematang berdasarkan penggolongan linguistiknya merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu, yang merupakan salah satu golongan linguistik utama rumpun bahasa Melayik yang secara umum dipertuturkan di wilayah tenggara pulau Sumatra. Bahasa Melayu Lematang memiliki beberapa dialek yang terdiri dari: Megang, Rambang, Rambutan, Tanjung dan Ujanmas (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Lematang di pedalaman Sumatra? Seperti disebut di atas, bahasa Lematang adalah dialek bahasa Melaayu di daerah aliran sungai Lematang. Dialek bahasa Melayu di wilayah antara Lahat dan Muara Enim. Lalu bagaimana sejarah bahasa Lematang di pedalaman Sumatra? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.