*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Suku Sekak adalah kelompok etnis yang mendiami
kepulauan Bangka Belitung. Sekak merupakan salah satu suku tua yang mendiami pesisir
sepanjang Pulau Bangka. Sebagian besar masyarakat suku ini masih menganut
animisme atau kepercayaan lokal. Suku ini mendiami daerah di pesisir pantai di
daerah utara Pulau Bangka. Suku Sekak merupakan keturunan suku Mantang, salah
satu suku tertua yang merupakan bagian dari suku Laut.
Mengenal Lebih Dalam Suku Sawang Di Bangka Belitung, Simak Berdasarkan Historis, Ciri-ciri dan Bahasa. Trendberita. com. Pulau Bangka memiliki beberapa suku asli yang hingga kini masih memegang prinsip dan kearifan lokalnya seperti suku Sawang dan suku Lom atau suku Sekak. Di pulau Belitung suku Sawang adalah kelompok etnis yang hidupnya berpindah-pindah di laut kawasan pantai pulau-pulau kecil yang bisa dikatakan sebagai suku yang hidup di daerah laut atau orang laut. Suku Sawang dikenal juga dengan sebutan suku Laut atau suku Sekak. Di pulau Belitung, suku Sawang tinggal di daerah Juru Seberang, Kampung Baru/Kampung Laut, dan Gantung. di pulau Bangka suku Sawang ini berada di pulau Lepar dan pulau Pongok di bagian selatan pulau Bangka. Suku Sawang terkenal sebagai pemandu, penyelam, dan nelayan yang andal, hidup di perahu dari satu tempat ke tempat lain. Orang Sawang memiliki warna kulit lebih gelap, rambut lurus dan sebagian bergelombang, badan kekar dan tegap. Bahasa suku Sawang bernama bahasa Sekak, bahasa Melayu dialek yang berbeda suku asli lain di daerah Belitung. (https://www.trendberita.com/)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Sekak dan suku Laut di pesisir kepulauaan Bangka Belitung? Seperti disebut di atas orang Sekak di wilayah pesisir Bangka Belitung berbahasa Sekak. Raham dan dialek-dialek bahasa Melayu. Lalu bagaimana sejarah bahasa Sekak dan suku Laut di pesisir kepulauaan Bangka Belitung? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.