*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Suku
Kapampangan atau Pampango adalah salah satu suku bangsa di Filipina. Mereka
membentuk populasi lebih dari 2 juta jiwa di Filipina. Kapampangan merupakan
suku bangsa terbesar keenam di negara itu. Wilayah bahasa berada di Luzon Tengah
dekat dengan Teluk Manila. Tokoh dalam sejarah: José Palma, Diosdado Macapagal
dan Corazon Aquino.
Bahasa Kapampangan (Pampango, Capampañgan, Pampangueño, dan Amanung Sisuan) terutama dituturkan di Luzon, Filipina oleh sekitar 2,4 juta penuturnya. Kapampangan merupakan anggota bahasa Austronesia dari cabang Melayu-Polinesia, dan juga dikenal sebagai Pampango, Capampangan, Pampangueño atau Amanung Sisuan. Dahulu bahasa Kapampangan ditulis menggunakan aksara Kapampangan penjajahan bangsa Spanyol di Filipina pada abad ke-16. Sekarang bahasa ini ditulis menggunakan alfabet Latin. Contoh Frasa umum: Comusta ca? - Apa kabar? Masalese cu pu. - Saya baik-baik saja; Nanung lagyu mu? - Siapa namamu? Casanting mo! - Kamu begitu tampan! Uwa – Ya, Ali – Tidak; Bilangan: 1 Metung/Isa 2 Adua 3 Atlu 4 Apat 5 Lima 6 Anam 7 Pitu/pito 8 Walu/walo 9 Siyam 10 Apulu 11 Labing metung 12 Labing adua 13 Labing atlu (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Kapampangan Bahasa Pampango di Luzon Tengah Teluk Manila? Seperti disebut di atas bahasa Papango dituturkan orang Pampango di Luzon Tengah. Nama Papanggo di Tanjung Priok. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kapampangan Bahasa Pampango di Luzon Tengah Teluk Manila? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982