*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Ada garis alam dan ada pula garis bahasa. Di
pulau Waigeo adalah teluk yang memanjang dari selatan ke utara seakan membagi
pulau menjadi dua bagian. Bagian barat pulau terhubung dengan pulau Halmahera
dan bagian timur pulau terhubung dengan daratan pulau Papua. Dalam hal ini penting
mengidentifikasi bahasa-bahasa di pulau Waigeo, apakah teluk Mayalibit menjadi
semacam garis bahasa (Austronesia-Melanesia)?
Pulau Waigeo adalah pulau yang berada di Papua Barat Daya di bagian timur Indonesia. Pulau ini dikenal juga dengan nama Amberi atau Waigiu. Pulau Waigeo adalah pulau terbesar dari empat pulau utama dari Kepulauan Raja Ampat. Pulau ini berada antara Pulau Halmahera dan Pulau Papua dengan jarak sekitar 65 km barat laut Pulau Papua. Pulau besar sekitarnya adalah Pulau Salawati, Pulau Batanta, dan Pulau Misool. Kota Waisai terdapat di bagian tenggara pulau dan merupakan ibukota dari Kabupaten Raja Ampat. Kota Waisai adalah salah satu distrik yang berada di Kabupaten Raja Ampat, Distrik ini adalah titik transit bagi wisatawan yang berkunjung dari seluruh Nusantara, dan bandar udaranya dapat dicapai dengan pesawat dari kota-kota besar seperti Manado dan Sorong, atau feri dari kota-kota besar. Raja Ampat terkenal dengan keindahan alam serta keaneka ragaman hayatinya, banyak turis lokal maupun asing yang berkunjung. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa-bahasa di pulau Waigeo, Raja Ampat, Papua? Seperti disebut di atas pulau Waigeo adalah pulau yang berada diantara pulau Halmahera dengan daratan pulau Papua. Teluk Mayalibit garis bahasa anatara Austronesia dan Melanesia? Lalu bagaimana sejarah bahasa-bahasa di pulau Waigeo, Raja Ampat, Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982