*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini
Kota Lhokseumawe adalah kota terbesar kedua di provinsi Aceh. Kota ini berada di antara Kota Banda Aceh dan Kota Medan. Posisi strategis kota Lhokseumawe di era Hindia Belanda menjadi faktor penting tumbuh dan berkembangnya kota. Kota Lhokseumawe sejatinya berada di suatu pulau. Hal itulah di masa lampau dijadikan sebagai pusat perdagangan di kawasan, sementara kota Lhoksoekon di zaman kuno berada di muara sungai Krueng Kereuto. Namun kini, Lhokseumawe dan Lhoksoekon telah disatukan oleh daratan.
Lantas bagaiana sejarah Lhokseumawe dan Lhoksoekon? Yang jelas kata ‘lhok’ dalam bahasa Aceh diartikan sebagai dalam. Dengan kata lain Lhokseumawe dan Lhoksoekon terkait dengan air yang dalam. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Nama Lhok dan Aron
Tunggu deskripsi lengkapnya
Lhokseumawe dan Lhoksoekon
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar