*Untuk melihat semua artikel
Sejarah Australia dalam blog ini Klik Disin
Wilayah utara Papua Nigini dikuasai Jerman sejak 1884. Dalam berbagai tulisan disebut bahwa pada tahun 1914, saat berlangsungnya Perang Dunia (di Eropa), Australia memaksa Jerman dan merebut Papua Nugini. Sejak itu, kontrol terhadap wilayah Papua Nugini (di timur batas Hindia Belanda) sepenuhnya berada di tangan Australia, Lantas mengapa Australia menduduki wilayah yurisdiksi Jerman di Papua Nugini? Hal itu karena Inggris dan Jerman di Eropa sedang berseteru, Australia sendiri saat itu, yang memang koloni Inggris, adalah salah satu anggota persemakmuran Inggris.
Lantas bagaimana sejarah Jerman di wilayah Papua (Nova Guinea)? Yang jelas pada saat wilayah Papua Nugini (bagian utara) dikuasai Jerman hubungan Belanda (Pemerintah Hindia Belanda) dengan Jerman sangat baik. Hal itu bisa jadi karena faktor kedekatan geografis Belanda dan Jerman di Eropa. Sementara hubungan Belanda dan Inggris terbilang pasang-surut sejak lama. Lalu bagaimana sejarah Papua Nugini jatuh ke tangan Australia (Inggris)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Wilayah Papua Nugini, Persahabatan Belanda dan Jerman
Pada awal tahun 1914, hawa perang di Eropa sudah terasa. Satu hal pokok yang dibicarakan seperi di Belanda, Inggris, Jerman dan Prancis adalah masalah persenjatan dalam masalah politik (lihat La gazette de Hollande, 14-01-1914). Tidak lama kemudian pada bulan Juli (28 Juli) konflik ini dibuka dengan invasi Austria-Hongaria ke Serbia, diikuti invasi Jerman ke Belgia, Luksemburg dan Prancis; dan serangan Rusia ke Jerman. Terjadilah Perang Dunia di Eropa (yang kini disebut Perang Dunia I). Dampaknya terasa di Asia Tenggara sebagaimana komentar pers Inggris yang dikutip di Belanda.
Dalam komentar pers Inggris, posisi Hindia Belanda akan tetap aman, meski Jerman menguasai Belanda di Eropa, Inggris di Semenanjung akan ikut menjaganya, karena menurut pandangan orang Inggris, Belanda di Hindia Belanda adalah tetangga yang baik. Dari komentar pers Inggris itu terungkap justru yang terganggu selama ini (secara psikologis) adalah Australia dan Selandia Baru terhadap eksistensi Jerman di Papua Nugini.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Australia Rampas Wilayah Papua Nugini dari Jerman
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar