*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog Klik Disini
Banyak harta karun di darat yang sudah diketahui dieksplorasi dan diekploitasi, tetapi lebih banyak lagi potensi harta karun di lautan, di dasar laut. Harta karun laut Indonesia harus dilihat dari dua sisi. Harta karun yang benar-benar harta dan memiliki nilai moneter dan harta karun sebagai khasanah kekayaan Indonesia yang mengandung nilai-nilai sejarah yang penting. Harta karun di laut Indonesia terdiri dari wujud kapal yang tenggelam di masa lampau, benda yang jatuh ke laut apakah akibat kapal karam atau benda atau barang karena jatuh di laut dalam navigasi pelayaran, bahkan sejak zaman kuno. Laut Indonesia yang luas, persilangaan navigasi pelayaran dunia (Lautan Pasifik dan Lautan Hindia) memiliki potensi harta karun yang banyak.
Lantas bagaimana sejarah harta karun di laut Indonesia? Bagaimana kegiatan eksplorasi dan eksploitasinya? Seperti disebut di atas, dalam harta karun terdapat nilai moneter dan nilai sejarah--tahun atau era sejarah yang penting yang dapat memperkaya data sejarah Indonesia yang sudah ada. Harta karun yang paling nyata adalah kapal-kapal yang tenggelam selama Perang Pasifik (1941-1942) baik kapal milik Jepang atau milik Pemerintah Hindia Belanda. Tentu saja ada pesawat terbang yang jatuh ke laut. Jauh sebelum itu banyak kapal-kapal yang tenggelam di masa lampau apakah akibat terkena badai atau yang diserang oleh bajak laut. Satu kapal ekspedisi pertama Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman dibakar dan ditenggalamkan di selat Lombok. Sebera luas peta harta karun Indonesia tersebut? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah Harta Karun di Laut Indonesia
Tunggu deskripsi lengkanya
Peta Harta Karun Indonesia Booming Musik Indonesia
Tunggu deskripsi lengkanya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar