Sabtu, 18 Januari 2025

Sejarah Singapura (35): Kapt. Karim Lubis, Pengawal Pribadi Sultan Jogja Ditangkap di Singapura, 1947; Usman dan Harun, 1965


Untuk melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini

Kapten Karim Lubis adalah pengawal pribadi Soeltan Hamengkoeboewono IX. Karim Loebis adalah perwira intelijen Indonesia bersama Soewadi dan Abdul Salim Harahap pada tahun 1947 di Singapoera berhasil mencuri dokumen rahasia Inggris. Saat ini Indonesia tengah perang dengan Belanda (NICA). Tiga intelijen Republik Indonesia ini tertangkap lalu dihukum penjara di Singapoera. Kisah intelijen Indonesia kemudian berlanjut tahun 1965 yang mana dua tentara Indonesia kebali tertangkap di Singapoera.


KRI Usman-Harun (359) adalah sebuah Kapal Perang Republik Indonesia berjenis korvet dari kelas Bung Tomo. Nama kapal ini berasal dari 2 tokoh pahlawan nasional Indonesia. Sersan Usman Janatin dan Kopral Harun Thohir dijatuhi hukuman mati karena keterlibatan mereka dalam pengeboman MacDonald House pada 10 Maret 1965 di gedung Hongkong and Shanghai Bank (dikenal dengan nama MacDonald House) yang terletak di Orchard Road, Singapura. Singapura menuduh mereka melakukan infiltrasi terkait dengan operasi konfrontasi dengan Malaysia, Pemerintah Singapura melakukan protes terhadap penamaan KRI Usman-Harun. Penamaan kapal perang Indonesia dengan nama Usman-Harun mendapat penolakan dari Menteri Luar Negeri Singapura K. Shanmugam. Alasannya, 2 orang itu pernah mengebom MacDonald House di Orchard Road. Dari kejadian tersebut, 3 orang tewas dan membuat kedua marinir itu menerima hukuman mati di Singapura pada 17 Oktober 1968. Kapal perang milik Indonesia KRI Usman Harun akan dilarang masuk ke pelabuhan dan pangkalan laut Singapura (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah Kapten Karim Lubis, pengawal pribadi Soeltan Jogjakarta ditangkap di Singapura, 1947? Seperti disebut di atas, nama Karim Lubis bermula terinformasikan sebagai perwira intelijen Indonesia tertangkap di Singapoera. Kisah intelijen Indonesia berlanjut dimana Usman dan Harun tertangkap di Singapoera, 1965. Lalu bagaimana sejarah Kapten Karim Lubis, pengawal pribadi Soeltan Jogjakarta ditangkap di Singapura, 1947? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah internasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Kapten Karim Lubis, Pengawal Pribadi Soeltan Jogjakarta Ditangkap di Singapura, 1947; Usman dan Harun, 1965

Tunggu deskripsi lengkapnya

Usman dan Harun, 1965; Kementerian Pertahanan Indonesia Didirikan Mr Amir Sjarifoeddin Harahap dan Kolonel Zulkifli Lubis di Jogjakarta

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar