*Untuk melihat semua artikel Sejarah Diaspora dalam blog ini Klik Disini
Migrasi orang
Indonesia jauh ke Suriname belum lama berlangsung. Bagaimana dengan migrasi
orang asal Indonesia di pulau Madagaskar? Adanya migrasi awal ke Madagaskar di
masa lampau karena temuan Frederik de Houtman (1596) yang mengindikasikan ada
kemiripan bahasa Melayu di nusantara dengan bahasa Malagasi di pulau Madagaskar.
Madagaskar, secara resmi bernama Republik Madagaskar (Malagasi: Repoblikan'i Madagasikara, Prancis: Republique de Madagascar), adalah sebuah negara pulau di Samudra Hindia, lepas pesisir timur Afrika. Selain pulau utama, beberapa pulau kecil di sekitarnya juga menjadi klaim republik ini, yaitu Pulau Juan de Nova, Pulau Europa, Kepulauan Glorioso, Pulau Tromelin, dan Bassas da India meskipun pulau-pulau tersebut adalah milik Prancis. Walaupun secara geografis berdekatan dengan Afrika, sejarah geologi, biologi, dan demografi Madagaskar berbeda dengan wilayah daratan utama benua itu, dimana lebih terasa seperti di Asia Tenggara daripada Afrika dilihat dari bahasa, budaya, sosial, dan bentang alamnya. Untuk menyebut bahasa dan bangsanya, dipakai nama "Malagasy". Madagaskar pertama kali dihuni pada pertengahan abad pertama oleh orang Austronesia, lalu para migran bantu yang melintasi Selat Mozambik dari Afrika Timur menetap bersama sekitar abad kesembilan, kelompok etnis lain terus menetap di Madagaskar dari waktu ke waktu, masing-masing etnis yang ada berasimilasi membentuk kebudayaan Malagasi. Kelompok etnis Malagasi sering dibagi menjadi 18 subkelompok atau lebih, yang terbesar adalah Merina (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah orang Indonesia di Madagaskar, sejak kapan? Seperti disebut di atas ada kemiripan bahasa Indonesia hingga masa kini dengan bahasa Malagasi sejak masa lampau mengindikasikan migrasi itu sudah sejak lama adanya. Lalu bagaimana sejarah orang Indonesia di Madagaskar, sejak kapan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.