*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
KH
Samanhudi adalah Pahlawan Indonesia yang telah ditabalkan sebagai Pahlawan
Nasional tanggal 9 November 1961 (era Soekarno). KH Samanhudi kini lebih
dikenal sebagai pendiri Sarikat Dagang Islam (di Soerakarta, 1905). Sarikat
Dagang Islam dapat dikatakan cikal bakal organisasi Sarikat Islam (SI).
Samanhudi atau sering disebut Kyai Haji Samanhudi (lahir
di Laweyan, Surakarta, 1878; meninggal di Klaten, 28 Desember 1956) adalah
pendiri Sarekat Dagang Islam, sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya
merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Nama kecilnya ialah
Sudarno Nadi. Ia sangat tazdim terhadap guru-gurunya, terlebih terhadap
Asysyahid KH Zainal Mushtofa (Pahlawan Nasional). Ia banyak bercerita tentang
heroisme perjuangan gurunya yang satu ini ketika berjuang melawan penjajah
Jepang hingga beliau gugur sebagai pahlawan kusuma bangsa di depan regu tembak
serdadu Jepang ketika makbaroh gurunya ini telah dipindahkan ke Taman Pahlawan
Sukamanah, Tasikmalaya. Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan
perlakuan oleh penguasa Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang mayoritas
beragama Islam dengan pedagang Tionghoa pada tahun 1905. Oleh sebab itu
Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk
membela kepentingan mereka. Pada tahun 1905, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam
untuk mewujudkan cita-citanya. Ia dimakamkan di Banaran, Grogol, Sukoharjo
(Wikipedia).:
Lantas
bagaimana sejarah Pahlawan Nasional KH Samanhudi? Seperti disebut di atas, KH
Samanhudi adalah pendiri Sarikat Dagang Islam di Soerakarta pada tahun 1905. Lalu
bagaimana sejarah KH Samanhudi? Tentu saja sudah ditulis. Namun sejauh data
baru ditemukan, narasi sejarah KH Samanhudi haruslah dilengkapi. Seperti kata
ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.