*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini
Bangil di Pasuruan, jalan menuju Singosari di
Malang. Apa hubungannya dengan nama tempat Bangi dan Bangilan. Bangil kini
menjadi ibu kota kabupaten Pasuruan. Tempo doeloe Pasuruan adalah ibu kota residentie
Pasoeroean, terdiri dari tiga afdeeling: Pasoeroean, Bangil dan Malang. Bangil
diduga adalah kota kuno, naik perahu ke Pasuruan, naik kuda ke Singosari.
Apakah Bangil, kota pelabuhan zaman kuno era Hindoe Boedha? Let's check it out.
Bangil adalah ibu kota Kabupaten Pasuruan. Kota ini terletak di 35 km selatan Surabaya, Kota Bangil juga terkenal julukan Bangil Kota Santri. Bangil sendiri terletak di jalan Surabaya menuju Banyuwangi. Bangil dilalui jalur kereta api yang bercabang di Stasiun Bangil menuju arah Malang, Banyuwangi, dan Surabaya. Tidak ada referensi untuk menjelaskan nama Bangil berasal. Nama Bangil tercantum dalam dokumen Cina kuno menyatakan bahwa ketika Raja Ta'Cheh (Muawiyah bin Abu Sufyan/anaknya Yazid I) mengirim mata-mata untuk memantau kerajaan Kalingga, utusan mendarat di pelabuhan bernama Banger (Bang-il). Kota ini juga tempat dimana perang terakhir Untung Surapati melawan VOC (1706) yang dipimpin Govert Knol, Pedagang Arab tiba 1860 di kota tua Bangil untuk perdagangan, bersama dengan pedagang Cina melalui pelabuhan di Porong Creek. Sejak 1873, pemukiman Hadhrami terbentuk di Bangil di bawah pimpinan Kapten Arab seperti Saleh bin Muhammad bin Said Sabaja (1892), juga oleh orang Cina seperti Bong Swi Ho. Bangil juga merupakan tempat dimana Sutomo bersekolah, sekolah dasar Eropa. Secara geografis, (kecamatan) Bangil daerah paling utara kabupaten Pasuruan; wilayahnya tambak air tawar serta hutan mangrove (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Bangil, naik perahu ke Pasuruan, naik kuda ke Singosari? Seperti disebut di atas, kota Bangil sudah dikenal sejak tempo doeloe, kini menjadi ibu kota kabupaten Pasuruan. Apakah Bangil, kota pelabuhan zaman kuno era Hindoe Boedha? Lalu bagaimana sejarah Bangil, naik perahu ke Pasuruan, naik kuda ke Singosari? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.