*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Apakah
ada bahasa Kalang? Lantas mengapa ada kelompok populasi Kalang? Bagaimana
dengan nama-nama Kalingga, Poerbalingga dan lain sebagainya? Ada juga kelompok
populasi yang disebut Pinggir dan Gadjah Mati. Lalu apakah ada kaitannya dengan
terbentuk bahasa Cirebon dan bahasa Banyumas? Kita hanya bisa bertanya-tanya.
Suku Kalang atau Wong Kalang adalah salah satu subsuku di masyarakat Jawa. Mereka ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Jawa Kuno. Tetapi karena satu dan lain hal, mereka dikucilkan oleh masyarakat mayoritas saat itu. Pengucilan tersebut yang mengawali sebutan "kalang". Kata "kalang" berasal dari bahasa Jawa yang artinya "batas". Lingkup sosial orang-orang ini sengaja dibatasi (atau dikalang) oleh otoritas atau masyarakat mayoritas waktu itu. Orang Kalang sengaja diasingkan dalam kehidupan masyarakat luas, karena dulu ada anggapan bahwa mereka liar dan berbahaya. Istilah "kalang" pertama ditemukan dalam prasasti Kuburan Candi di Desa Tegalsari, Kawedanan Tegalharjo, Kabupaten Magelang (831 M). Jadi diduga, suku ini telah ada sejak Jawa belum mengenal agama Hindu. Menurut mitos orang kalang adalah maestro pembuat candi yang secara fisik berbadan kuat dan tegap. Ada kemungkinan berasal dari Khmer atau Kamboja dimana orang kuat di negeri tersebut diterjemahkan sebagai manusia k'lang dimana candi di negeri Khmer mempunyai kemiripan candi di Jawa. Desa sekitar gunung Lawu, yakni desa Kalang masuk kabupaten Magetan. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Kalang, bahasa Hilang, hilang di Jawa? Seperti disebut di atas ada kelompok populasi disebut Kalang. Apakah orang Kalang memiliki bahasa sendiri? Siapa orang Kalang, orang Pinggir dan orang Gadjah Mati? Lalu bagaimana sejarah bahasa Kalang, bahasa Hilang, hilang di Jawa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.