Kamis, 07 Agustus 2025

Sejarah Indonesia Jilid 2-2: Sejarah dalam Penghormatan Terhadap Leluhur Masa Lalu: Tentang Asal-Usul Suku Bangsa Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Siapa leluhur bangsa Indonesia? Yang jelas terdapat penghormatan terhadap leluhur dari satu generasi ke generasi. Pada masa ini asal usul bangsa Indonesia disebut sangat beragam dan kompleks, dengan beberapa teori yang menjelaskan kedatangan nenek moyang ke kepulauan Nusantara. Teori yang paling umum diterima adalah bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Yunan, Tiongkok Selatan, yang kemudian bermigrasi melalui jalur darat dan laut ke kepulauan Indonesia.


Beberapa teori dan pendapat ahli mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia: 1. Teori Yunan: bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina, dan masuk ke Indonesia melalui dua gelombang migrasi. 2. Teori Out of Taiwan: Teori ini menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan dan menyebar ke wilayah Nusantara. 3. Teori Nusantara: Teori ini menekankan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah penduduk asli kepulauan Indonesia yang kemudian berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah. 4. Teori Afrika: Teori ini menyatakan bahwa manusia purba dari Afrika menyebar ke berbagai benua, termasuk Indonesia. Secara umum, nenek moyang bangsa Indonesia diperkirakan terdiri dari beberapa kelompok, antara lain: Proto Melayu (Melayu Tua): Kelompok ini diyakini sebagai kelompok pertama yang masuk ke Nusantara dan membawa budaya Neolitikum. Deutero Melayu (Melayu Muda): Kelompok ini masuk ke Nusantara setelah Proto Melayu dan membawa budaya perunggu dan besi. Melanesoid: Kelompok ini diperkirakan mendiami wilayah Indonesia bagian timur, seperti Papua. Negrito dan Weddid: Kelompok ini diperkirakan sudah ada di Indonesia sebelum kedatangan kelompok Melayu. Perlu diingat bahwa teori-teori ini merupakan hasil penelitian dan pendapat para ahli, dan masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini (AI Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah dalam penghormatan terhadap leluhur masa lalu? Seperti disebut di atas penghormatan terhadap leluhur sudah dimulai dari generasi ke generasi sejak masa lampau. Dalam hal inilah penting penulisan sejarah tentang asal-usul bangsa Indonesia. Lalu bagaimana sejarah dalam penghormatan terhadap leluhur masa lampau? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 04 Agustus 2025

Sejarah Indonesia Jilid 1-3: Indonesiasentris dan Penulisan Sejarah Nasional di Indonesia (Sejarah di Indonesia vs Sejarah di Daerah)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Hari ini adalah hari terakhir Diskusi Publik Sejarah Indonesia di Makassar (setelah tiga yang pertama di Depok, Banjarmasin dan Padang). Pada hari ini seorang guru, mengkritik Diskusi Publik ini pada dasarnya hanyalah sekadar Sosialisasi Penulisan Sejarah Indonesia. Bagaimanapun, apapun nama yang diberikan, diskusi publik atau sosialisasi publik, ada tidak ada masukan dari peserta publik, ada tidak ada yang diterima para penulis jilid, show must go on, Sejarah Indonesia tetap harus diselesaikan. Mengapa? Anggaran proyek penulisan Sejarah Nasional sudah berjalan (sudah barang tentu harus ada outputnya).


Apa itu Indonesia sentris? Tampaknya artinya juga termasuk apa yang dikatakan, dilihat dan diinterpretasi orang Indonesia. Celakanya apa yang dilakukan itu, terkesan yang sebaliknya tidak dianggap penting lagi. Sementara itu sejarah adalah narasi fakta dan data. Artinya suatu sejarah dinarasikan adalah suatu kejadian/peristiwa dan suatu yang ada yang benar-benar pernah ada dan pernah terjadi yang didukung oleh data. Nah, data dalam hal ini bersifat empiris (dapat diverifikasi) dari siapapun darimanapun sumber datanya. Data tidak pernah memiliki jender. Yang kedua yang mengemuka dalam rangkaian Diskusi Publik Sejarah Indonesia soal sejarah nasional versus sejarah lokal. Apa itu sejarah nasional? Lalu yang ketiga tentang perihal bukti. Ada bukti yang mencatat penanggalan seperti prasasti dan produk cetakan seperti dokumen lepas, buku, majalah dan surat kabar. Bagaimana dengan yang tidak ada penanggalan? Metode teknologi sudah dapat digunakan seperti uji karbon dan uji genom. 

Lantas bagaimana sejarah Indonesia Sentris dalam penulisan Sejarah Nasional Indonesia? Seperti yang disebut di atas, diskusi publik Sejarah Indonesia berakhir sudah hari ini, berakhir pula masukan yang diperlukan. Bagaimanpun, untuk mengejar peluncuran buku pada tanggal 17 Agustus, waktu tersisa kurang dari dua minggu untuk proses editing, layout dan proses percetakan mungkin tidak lazim untuk proses penerbitan yang normal. Sebagai buku dengan judul Sejarah Nasional Indonesia bagaimana buku 10 jilid tersebut dapat melokalisir Sejarah di Indonesia vs Sejarah di Daerah. Kita lihat saja nanti. Lalu bagaimana sejarah Indonesia Sentris dalam penulisan Sejarah Nasional Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 03 Agustus 2025

Sejarah Indonesia Jilid 6-2: Jelang Indonesia Merdeka Tahun 1945; Jepang dalam Posisi Genting dengan Sekutu Pimpinan Amerika


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini 

Sejarah Indonesia jelang kemerdekaan Indonesia sudah banyak ditulis. Satu yang penting dari sisi Indonesia adalah sudah dipersiapkannya berbagai aspek dalam kemerdekaan Indonesia seperti dasar negara (Pancasila), statuta negara (RUUD) dan lainnya. Namun bagaimana situasi dan kondisi di sisi Jepang sendiri kurang terinformasikan. Satu yang jelas, Jepang dalam posisi genting dengan Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat.


Berdasarkan Buku SNI Jilid 6: Pada tanggal 28 Mei 1945 BPUPKI diresmikan yang kemudia esoknya tanggal 29 dimulai persidangan untuk merumuskan dasar negara (statuta). Dalam rapat terakhir 1 Juni dasar negara diusulkan Ir Soekarmo dengan nama Pantja Sila. Demikianlah seterusnya hingga perumusan terakhir draf dasar negara yang dilakukan pada persidangan tanggal kedua mulai tanggal 10 Juli yang juga membahas wilayah negara, persiapan RUUD, pembentukan panitia Perancang UUD, pembelaan tanah air, serta keuangan dan perekonomian. Panitian Perancang UUD diketuai Ir Soekarno dengan 18 orang anggota: Mr AA Maramis, Otto Iskandar Dinata, Poeroebojo, Agus Salim, Mr Ahmad Subardjo. Prof Dr Mr Soepomo. Mr Maria Ulfah Santoso, Wachid Hasjim, Parada Harahap, Mr Latuharhary, Mr Susanto Tirtoprodjo, Mr Sartono, Mr Wongsonegoro, Wuryaningrat, Mr RP Singgih, Tan Eng Hoat, Prof Dr PA Hoesein Djajadiningrat, dan dr Sukiman. Demikian selanjutnya hingga pada sidang kedua rapat besar pada tanggal 16 Juli 1945 semua anggota setuju sebulat-bulatnya. 

Lantas bagaimana sejarah jelang Kemerdekaan Indonesia tahun 1945? Seperti disebut di atas bahwa dari sisi Indonesia segala sesuatunya telah dipersiapkan, sementara Jepang dalam posisi genting dengan Sekutu pimpinan Amerika Serikat. Lalu bagaimana sejarah jelang Kemerdekaan Indonesia tahun 1945? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 01 Agustus 2025

Sejarah Indonesia Jilid 9-2: Adam Malik Menteri Luar Negeri dan Jose Ramos Horta; Integrasi Timtim - Disintegrasi Timor Leste


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini 

Nama Adam Malik dan Jose Ramos Horta terhubung bermula tahun 1974. Adam Malik setelah keluar dari panjara Padang Sidempoean merantau ke Batavia (baca: Djakarta). Pada usia 20 tahun, Adam bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna, memelopori berdirinya kantor berita Antara. (lihat Surat Kabar di Padang Sidempuan ‘Tempo Doeloe’ dan Lahirnya Tokoh-Tokoh Pers Nasional dari Tapanuli Bagian Selatan: Adam Malik Batubara). Bagaimana dengan Jose Ramos Horta?


Bertemu Jokowi, Jose Ramos-Horta Kenang Pertemuan dengan Adam Malik. Dalam pertemuan paleno ini, Jokowi menyampaikan kepada Jose Ramos-Horta bahwa dirinya ingin membahas penguatan kerja sama bilateral. Tempo, 19 Juli 2022: Dalam pertemuan paleno ini, Jokowi menyampaikan kepada Ramos-Horta bahwa dirinya ingin membahas penguatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi. Ramos-Horta kemudian menyampaikan bahwa dirinya merasa terhormat bisa mengunjungi dalam masa kepresidenan Jokowi ini. Kepada Jokowi, Ramos-Horta mengatakan bahwa dirinya telah beberapa kali mengunjungi Indonesia. "Pertama kali yaitu pada 1974, di mana saya bertemu Pak Malik,". Pertemuan dengan Malik juga muncul dalam pidato Ramos-Horta saat pemberian Nobel. "Juni 1974, saya mengunjungi Jakarta, dalam kapasitas saya sebagai Sekretaris Urusan Luar Negeri Timor Social Democratic Association yang baru saja dibentuk, kurang dari sebulan sebelumnya. Saya mendapat kehormatan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu, Bapak Adam Malik". Kala itu, kata Ramos-Horta, hanya ada tiga hotel besar di Indonesia yaitu Hotel Indonesia, Hotel Kartika Plaza, dan Hotel Kartika Chandra. "Saya tidak menginap di hotel itu, saya menginap di Losmen," kata dia, disambut tawa peserta pertemuan. 

Lantas bagaimana sejarah Adam Malik Menteri Luar Negeri dan Jose Ramos Horta? Seperti disebut di atas, nama Adam Malik dan Ramos Horta di masa lampau dalam hal integrasi Timor Timur dan pada masa kini dalam hal disintegrasi Timor Leste. Lalu bagaimana sejarah Adam Malik Menteri Luar Negeri dan Jose Ramos Horta? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 29 Juli 2025

Sejarah Mahasiswa Cina (5): Kwik Kian Gie Generasi T'pelajar Tionghoa Terakhir; Ketua Indonesia Studenten Vereeniging di Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa Cina di blog ini Klik Disini

Kwik Kian Gie bukanlah orang biasa. Kwik Kian Gie pernah sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri dari tahun 1999 hingga 2000, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dari tahun 2001 hingga 2004, serta sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat pada tahun 1999. Kwik merupakan fungsionaris PDI-Perjuangan. Selain itu, sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.


Kwik Kian Gie lahir 11 Januari 1935 adalah seorang ekonom dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Kwik anak dari kelima dari tujuh bersaudara dari Kwik Hway Gwan (The Kwie Kie). Pada masa penjajahan Jepang, 1942 ayahnya ditahan oleh militer Jepang di Juwana, Pati. Ibu Kwik lantas membawa anak-anaknya termasuk Kwik pindah ke Semarang. Ia berpindah sekolah dasar hingga tiga kali. Setelah Jepang menyerah, ayah Kwik dibebaskan. Setamat dari Chinese English School Semarang, Kwik melanjutkan pendidikan ke SMP Masehi, Pancol, Semarang. Saat naik kelas tiga SMA, ia pindah ke Surabaya karena menjabat ketua pusat Perhimpunan Pelajar Sekolah Menengah Indonesia. Karena tidak berhasil menemukan SMA yang baik, dengan bantuan dua orang kaya, Kwik mendirikan SMA Erlangga Surabaya dan menjadi siswa di sekolah yang ia dirikan. Ia lulus dari SMA itu pada 1955. Kwik kemudian melanjutkan pendidikan ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1955. Karena materi kuliahnya banyak memakai bahasa Belanda, ia yang tidak bisa berbahasa Belanda menyerah dan setelah enam bulan berkuliah ia pindah ke fakultas ekonomi. Selanjutnya pada Juli 1956, ia mengikuti ujian persiapan dan lulus melanjutkan pendidikan ke Nederlandsche Economische Hogeschool di Rotterdam (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah Kwik Kian Gie generasi terpelajar Tionghoa terakhir? Seperti disebut di atas, Kwik Kian Gie bukanlah orang biasa bahkan pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Republik Indonesia. Pada saat menjadi mahasiswa di Belanda pernah menjadi Ketua Indonesia Studenten Vereniging in Nederland. Lalu bagaimana sejarah Kwik Kian Gie generasi terpelajar Tionghoa terakhir? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Indonesia Jilid 1-2: Panel Penulisan Bentuk Narasi Sejarah Nasional Indonesia; Data Time Series versus Data Cross Section


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

Dalam diskusi publik ada sejumlah penanya ingin usulannya dimasukkan dalam narasi Sejarah Indonesia yang sedang ditulis. Satu penanya dari Batak mengusulkan aksara Batak karena di dalam penulisan hanya aksara Jawa dan aksara Bali. Panelis menjawab bahwa aksara Batak baru ditemukan pada abad ke-16 sehingga hanya ada aksara Jawa dan Bali pada masa awal. Untuk menjawab usulan dari Bima, panelis hanya mengatakan kami belum mendengarnya. Dari diskusi ini karena penulisan masih berproses sebaiknya para penelis mempertimbangkan untuk dipahami/dipelajari lebih lanjut. Dalam diskusi publik sebaiknya perhatikanlah usulan penanya dan dengarkanlah usulan penanya yang lain.


Prasasti (digurat di batu atau dicetak dalam logam) hanya dua media dimana bahasa dan aksara tua ditemukan. Lantas apakah tidak ada media bahasa dan aksara lain sejaman dengan prasasti atau bahkan usianya jauh lebih tua? Demikian juga dengan pecatatan bahasa (kamus) bahasa Melayu pertama kali dibuat pada tahun 1521 dan kamus bahasa Jawa pada tahun 1706 dan kamus bahasa Batak pada tahun 1861. Lalu apakah bahasa Melayu lebih tua dari bahasa Jawa dan bahasa Melayu lebih tua dari bahasa Batak? Yang perlu diperhatikan dari penanya aksara Batak karena merasa aksara Batak dan aksara berbeda, sedangkan aksara Jawa dan aksara Bali sama-sama berkarakter abugida. Dalam hal ini aksara Batak memiliki karakter abjad seperti aksara Arab. Sistem penulisan Devanagari (yang digunakan untuk bahasa Hindi) dan aksara-aksara lain yang diturunkan dari Brahmi, seperti aksara Tamil dan aksara Jawa (Hanacaraka), adalah contoh dari aksara abugida. Aksara abugida adalah sistem penulisan di mana setiap huruf dasar biasanya melambangkan konsonan dengan vokal inheren (default), dan vokal lainnya ditandai dengan diakritik yang ditambahkan pada huruf dasar tersebut. Dengan kata lain, aksara abugida menggabungkan sifat-sifat aksara dan suku kata. Berbeda dengan karakteri alfabet (seperti aksara Latin), di mana vokal dan konsonan memiliki status yang sama, sementara abjad (seperti Arab dan Batak), di mana vokal mungkin tidak ditulis atau hanya opsional. Dalam konteks inilah menjadi penting penanya yang mengusulkan mengapa hanya aksara Jawa dan Bali, bagaimana dengan aksara Batak? 

Lantas bagaimana sejarah bentuk panel penulisan narasi Sejarah Nasional Indonesia? Seperti disebut di atas, diskusi tentang sejarah nasional, haruslah mempertimbangkan semua unsur sejarah Indonesia terwakili secara nasional: data time series versus data cross-section. Lalu bagaimana sejarah bentuk panel penulisan narasi Sejarah Nasional Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.