*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Pendidikan modern (aksara Latin) terbilang terlambat di Bali. Hanya sedikit lebih lambat di Tapanoeli. Dua wilayah ini pada era Hindia Belanda terbilang wilayah yang baru diintroduksi pendidikan modern. Berbeda dengan Amboina, Manado dan Jawa yang sudah eksis sejak era VOC. Dalam urusan pendidikan tinggi, putra-putra Bali juga terbilang pada kloter terakhir yang memasuki pendidikan tinggi. Mengapa?.
Lantas bagaimana sejarah pendidikan di Bali khususnya lulusannya yang memasuki perhuruan tinggi? Seperti disebut di atas, sarjana pertama yang berasal dari Bali baru tahun 1934 (Mr I Goesti Ktoet Poedja). Lalu bagaimana sejarah pendidikan di Bali khususnya lulusannya yang memasuki perhuruan tinggi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Sejarah Pendidikan di Bali
Tunggu deskripsi lengkapnya
Putra Bali Studi di Perguruan Tinggi: Sarjana Pertama Mr I Goesti Ktoet Poedja
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar