*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
HB
Jasin lebih dikenal sebagai kritikus sastra. Sebelum HB Jasin intens dalam
genre essais (kritik), sudah ada seorang wanita muda yang sangat aktif dalam
urusan kritik (essai) yakni Ida Nasution, namun umurnya tidak panjang. Sebagai
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Universitas Indonesia 1947, dia menghilang
selamanya (diduga diculik intel Belanda.NICA). Sejak itu muncul nama HB Jasin
yang intens di bidang essai. Sejak inilah julukan itu melekat pada HB Jasin.
Hans Bague Jassin atau HB Jassin (31 Juli 1917 – 11
Maret 2000) adalah seorang pengarang, penyunting, cendekiawan muslim dan
kritikus sastra berdarah Gorontalo. Tulisan-tulisannya digunakan sebagai sumber
referensi bagi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kalangan sekolah dan
perguruan tinggi dengan menggolongkan angkatan sastra. Dia mendirikan Pusat
Dokumentasi Sastra HB Jassin yang kemudian mendapat bantuan gedung dari
Pemerintah Daerah DKI Jakarta di Taman Ismail Marzuki. Karena kiprahnya di
bidang kritik dan dokumentasi sastra, dia dijuluki ‘Paus Sastra Indonesia’. Atas
perjuangan dan bakti luhurnya pada bangsa dan juga tanah leluhurnya, HB Jassin
pun akhirnya dianugerahi gelar adat Pulanga, ‘Ti Molotinepa Wulito’ (Sang Putra
Terbaik Bangsa yang Menguasai Bahasa). HB Jassin lahir di Gorontalo. Ayahnya
Bague Mantu Jassin, kerani di Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM), dan ibu
Habiba Jau. Setelah menamatkan Gouverments HIS Gorontalo pada tahun 1932,
Jassin melanjutkan ke HBS-B 5 tahun di Medan dan tamat akhir 1938. Setelah
sempat bekerja sukarela di kantor Asisten Residen Gorontalo selama beberapa
waktu, ia menerima tawaran Sutan Takdir Alisjahbana untuk bekerja di badan
penerbitan Balai Pustaka tahun 1940. Setelah periode awal tersebut, HB Jassin
menjadi redaktur dan kritikus sastra pada berbagai majalah budaya dan sastra di
Indonesia; antara lain Pandji Poestaka, Mimbar Indonesia, Zenith, Sastra,
Bahasa dan Budaya, Horison, dan lain-lain. Tanggal 15 Agustus 1957, Jassin
meraih gelar kesarjanaannya di Fakultas Sastra UI, dan kemudian memperdalam
pengetahuan mengenai ilmu perbandingan sastra di Universitas Yale, Amerika
Serikat 1958-59 (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah HB Jasin? Seperti disebut di atas, HB Jasin adalah seorang kritikus terkemuka
di Indonesia pada jamannya. Tentu saja sejarahnya sudah banyak ditulis. Data
sejarahnya cukup banyak kare HB Jasin berumur panjang (wafat 2000). Namun tentu
saja masih narasi sejarahnya masih perlu dilengkapi sejauh data baru ditemukan.
Lalu bagaimana sejarah HB Jasin? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.