*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Selain
aksara bahasa, juga ada aksara (lambang) bilangan. Bilangan pada dasarnya dapat
ditulis dalam bentuk aksara. Bahasa dan bilangan adalah dua aspek dasar dalam
perkembangan pengetahuan yang tidak saling terpisahkan. Aksara Batak termasuk
salah satu yang didampingi dengan lambang (aksara) bilangan. Aksara/lambang bilangan
Batak merujuk bentuk geometric. Angka bilangan Batak tidak memiliki angka
(nomor) nol (empty) tetapi memiliki sistem bilangan yang unik bersifat biner (myth or math?).
Bilangan adalah konsep matematika dalam pencacahan dan pengukuran. Simbol/lambang mewakili suatu bilangan disebut angka/lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan telah diperluas meliputi bilangan nol, negatif, rasional dan irasional. Prosedur bilangan sebagai masukan dan menghasil bilangan lainnya sebagai keluran, disebut operasi numeris. Operasi uner mengambil satu masukan bilangan menghasilkan satu keluaran bilangan. Operasi lebih umum adalah operasi biner, mengambil dua bilangan sebagai masukan dan menghasilkan satu bilangan sebagai keluaran seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian. Bilangan sering diartikan sebagai angka atau nomor, tetapi ketiga istilah merupakan entitas berbeda. Angka adalah suatu tanda/lambang seperti bilangan lima dilambangkan menggunakan angka Hindu-Arab "5". Nomor biasanya menunjuk pada satu atau lebih angka melambangkan bilangan bulat dalam suatu barisan bilangan bulat berurutan seperti kata 'nomor 3' menunjuk salah satu posisi urutan dalam barisan bilangan-bilangan 1, 2, 3, dst. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah aksara Batak bilangan Batak, lambang geometrik dan angka biner? Seperti disebut di atas aksara bahasa Batak didampingi lambang bilangan Batak dengan karakteristik yang unik. Angka Batak, angka Romawi dan Angka Arab. Lalu bagaimana sejarah aksara Batak bilangan Batak, aksara geometrik dan angka biner? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982