*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini
Han
Tiauw Tjong dapat dikatakan memiliki sejarah yang lengkap. Aktivis organisasi,
pendidikan tinggi yang mencapai gelar doktor dan juga politisi di dewan. Han
Tiauw Tjong sebagai berpendidikan tinggi juga aktif mengajar. Sejarah yang
lengkap seperti Han Tiauw Tjong tidak banyak, ada beberapa antara lain Mr Dr
Hoesein Djajadiningrat (gelar doktor 1913) dan Todoeng Harahap gelar Soetan
Goenoeng Moelia (gelar doktor 1933).
Han Tiauw Tjong Sia (1894–1940), was a prominent colonial Indonesian politician and engineer. He sat in the Volksraad for two terms (1924–1929, 1938–1939), and was a founding member of the centre-right political party Chung Hwa Hui. Han also served as a Trustee of the THS te Bandoeng from 1924 until 1940. Born in Probolinggo on February 1, 1894, Han came from the Surabaya branch of the Han family of Lasem, one of the oldest Peranakan dynasties of the 'Cabang Atas' gentry of Java (baba bangsawan) with a long tradition of public service. Han was the son of Han Biauw Sing, Luitenant der Chinezen of Kutaraja in Aceh (May 21, 1913, until September 12, 1918). Han Tiauw Tjong attended the ELS in Kraksaan, Probolinggo and the HBS in Semarang before leaving in 1911 for the Netherlands, where he continued his HBS education and studied at Delft University. He graduated as an engineer in 1921, and received his doctorate in 1922 after submitting his dissertation, published in 1922 by Nijhoff as De industrialisatie van China. While in the Netherlands, Han was active in Chung Hwa Hui Nederland. He occupied several board positions in the group (1916-1922), and served as its president (1919-1920). (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Ir Han Tiauw Tjong doktor teknik cumlaude di Delft 1922? Seperti disebut di atas Han Tiauq Tjong memiliki sejarah yang lengkap sebagai siswa Cina asal Hindia studi ke Belanda. Dalam hal ini penting Han di Belanda berada diantara Chung Hwa Hui dan Indische Vereeniging. Lalus bagaimana sejarah Ir Han Tiauw Tjong doktor teknik cumlaude di Delft 1922? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.