*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Ada
bahasa promosi, ada juga bahasa yang degradasi. Bahasa Tagalog bertransformasi
menjadi bahasa Filipino; bahasa Melayu bertransformasi menjadi bahasa
Indonesia. Bahasa Filipina dan bahasa Indonesia dipromosikan. Bahasa Tagalog
dan bahasa Melayu tak kan hilang, tetapi lestari di Filipina dan di Indonesia.
Bagaimana denga bahasa Melayu di Malaysia? Yang jelas orang Melayu di Malaysia resah
dengan ‘bahasa rojak’.
Bahasa rujak adalah suatu jenis tata bahasa di berbagai negara (khususnya di Malaysia dan Singapura) yang mencampurkan berbagai bahasa dalam satu kalimat atau percakapan, seperti halnya dengan bahasa pijin, Manglish/Inggris Malaysia dan Singlish/Inggris Singapura. Namun, bahasa dasarnya tetap saja merupakan bahasa ibu dari negara bersangkutan. Di Indonesia, bahasa yang demikian biasa disebut bahasa gado-gado. Bahasa ini dinamakan dengan Bahasa rujak karena bahasa ini memcampurkan bahasa lokal dengan bahasa-bahasa lain dalam satu percakapan, sehingga terlihat bercampur-aduk tak beraturan layaknya makanan rujak. Bahasa rujak menjadi kontroversi karena dianggap sebagai bahasa yang tidak baku dan merusak kemurnian bahasa dan dapat menimbulkan krisis dalam pembelajaran bahasa. Contoh kosakata bahasa rujak dalam bahasa Indonesia: Lihat bonekaku yang cute (lucu) ini; Love you sayang, good nite! Overall semuanya saya suka, I like it! (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Tagalog bangga bahasa Filipino, Batak bangga bahasa Indonesia? Seperti disebut di atas bahasa Tagalog dan bahasa Batak salah satu bahasa daerah di Filipina dan di Indonesia. Orang Melayu di Malaysia resah dengan ‘bahasa rojak’. Lalu bagaimana sejarah Tagalog bangga bahasa Filipino, Batak bangga bahasa Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982