*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Ada
pertanyaan yang mungkin dianggap tidak penting-penting amat, yang lupa
dipertanyakan. Mengapa Pulau Jawa yang terbilang kecil, tetapi populasi begitu
banyak dengan bahasa yang serupa? Tampaknya pertanyaan ini hanya sekadar
dicatat dan dijawab seadanya. Tetapi bukan itu yang dimaksud. Tentulah faktor
kesuburan tanah mencukupi pangan populasi haruslah dipandang sebagai syarat
perlu, tetapi untuk menjelaskan pertanyaan diperlukan faktor kecukupan lainnya.
Disebut bahasa serupa, kartena bahasa Betawi adalah bahasa baru di pulau Jawa,
sementara bahasa Jawa dengan varian bahasa Sunda atau sebaliknya bahasa Sunda
dengan varian bahasa Jawa adalah bahasa yang dianggap serupa.
Jawa adalah sebuah pulau di
Indonesia yang terletak di kepulauan Sunda Besar dan merupakan pulau terluas
ke-13 di dunia. Jumlah penduduk di Pulau Jawa sekitar 150 juta. Pulau Jawa
dihuni oleh 60% total populasi Indonesia. Angka ini menurun jika dibandingkan
dengan sensus penduduk tahun 1905 yang mencapai 80,6% dari seluruh penduduk
Indonesia. Penurunan penduduk di Pulau Jawa secara persentase diakibatkan
perpindahan penduduk (transmigrasi) dari Pulau Jawa ke daerah lain di
Indonesia. Jawa adalah pulau yang relatif muda dan sebagian besar terbentuk
dari aktivitas vulkanik. Deretan gunung-gunung berapi membentuk jajaran yang
terbentang dari timur hingga barat pulau ini, dengan dataran endapan aluvial
sungai di bagian utara. Pulau Jawa dipisahkan oleh selat dengan beberapa pulau
utama, yakni Pulau Sumatra di barat laut, Pulau Kalimantan di utara, Pulau
Madura di timur laut, dan Pulau Bali di sebelah timur. Sementara itu di sebelah
selatan pulau Jawa terbentang Samudra Hindia. Banyak kisah sejarah Indonesia
berlangsung di pulau ini. Dahulu, Jawa adalah pusat beberapa kerajaan
Hindu-Buddha, kesultanan Islam, pemerintahan kolonial Hindia Belanda, serta
pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak besar terhadap
kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia. Sebagian besar penduduknya
bertutur dalam tiga bahasa utama. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu dari 100
juta penduduk Indonesia, dan sebagian besar penuturnya berdiam di Pulau Jawa.
Sebagian besar penduduk adalah orang-orang dwibahasa, yang berbahasa Indonesia
baik sebagai bahasa pertama maupun kedua. Dua bahasa penting lainnya adalah
bahasa Sunda dan bahasa Betawi. Sebagian besar penduduk Pulau Jawa beragama
Islam. Namun tetap terdapat beragam aliran kepercayaan, agama, kelompok etnis,
serta budaya di pulau ini. Pulau ini secara administratif terbagi menjadi enam
provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten, serta dua
wilayah khusus, yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. (Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah mengapa (WHY) pulau Jawa memiliki populasi banyak dengan bahasa
serupa? Seperti disebut di atas, tingkat kesuburan tanah hanyalah syarat perlu,
tetapi faktor lain diperlukan kajian. Lalu bagaimana sejarah mengapa (WHY) pulau
Jawa memiliki populasi banyak dengan bahasa serupa? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe..