Kamis, 17 Agustus 2017

Sejarah Kota Depok (39): Perayaan HUT RI Pertama, 17 Agustus 1950; Kapan Kali Pertama Peringatan HUT RI di Depok?

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Depok dalam blog ini Klik Disini


Sesungguhnya, perayaan (peringatan) Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. baru kali pertama dilakukan tahun 1950 (pasca Pengakuan Kedaulatan RI oleh Belanda). Pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) yang kelima tersebut dipusatkan di Istana Merdeka yang dihadiri tiga puluh ribu orang (Het vrije volk: democratisch-socialistisch dagblad, 17-08-1950). Dalam upacara HUT RI tanggal 17 Agustus 1950 yang dimulai pukul 10.00 pagi, Presiden Soekarno berpidato.

Kapal perang Belanda di Irian Barat, 1950
Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia juga dilakukan di berbagai kota seperti di Medan. Upacara peringatan Kemerdekaan RI yang kelima di Medan dilangsungkan di Lapangan Merdeka yang dihadiri 55 ribu orang.  Pada saat Presiden  Soekarno berpidato di Istana Merdeka para hadirin mendengarkan secara langsung melalui radio. Setelah pidato presiden, tiga tokoh berpidato, GB Josua Batubara (Ketua Front Nasional Medan, ketua panitia), Kol. Maludin Simbolon dan Gubernur Rekso (Het nieuwsblad voor Sumatra, 18-08-1950).

Isi pokok pidato Presiden Soekarno pada Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1950 adalah bahwa Indonesia terus berjuang untuk membebaskan (mengebalikan) Irian Barat dari Belanda (Leeuwarder courant: hoofdblad van Friesland, 17-08-1950). Soal ini ditekankan Soekarno karena di dalam hasil kesepakatan KMB disebutkan bahwa masalah Irian Barat akan diselesaikan dalam satu tahun setelah Pengakuan Kedaulatan Indonesia.

Serah terima akta Pengakuan Kedaulatan Indonesia terjadi di dua tempat: Amsterdam dan di Djakarta (lihat Amigoe di Curacao, 27-12-1949). Tiga dokumen yang dihasilkan dari Konferensi KMB 2 November 1949 hal terpenting adalah: (1) Kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia sebagai negara yang merdeka dan mandiri, (2) Antara Indonesia dan Belanda dilakukan kerjasama, dan (3) Masalah Irian Barat akan diselesaikan dalam satu tahun setelah Pengakuan Kedaulatan Indonesia.

Presiden Soekarno menerima ucapan selamat, antara lain oleh Presiden Amerika Serikat Truman, PM India Nehru, PM Burma (De West: nieuwsblad uit en voor Suriname, 19-08-1950). Anehnya, tidak ditemukan adanya ucapan datang dari Belanda.

HUT RI 1951

Pada Ulang Tahun Hari Kemerdekaan Indonesia yang keenam tahun 1951 tetap dipusatkan di Istana Merdeka. Presiden Soekarno berpidato kembali. Pidato Presiden Soekarno pada Perayaan Hari Kemerdeakaan Indonesia 17 Agustus 1951 mulai menyerang Belanda. Isi Pidato Presiden Soekarno, intinya adalah sebagai berikut:

Tentara Belanda di Irian Barat, 1950
‘Hubungan antara Republik Indonesia dan Belanda dalam bentuk persekutuan (Unie) Belanda-Indonesia harus dipotong segera. Hubungan kedua negara tidak lagi harus berada dalam persatuan ini. Ini terkait dengan politik Belanda di Irian Barat. Dalam pandangan kami, Belanda menduduki bagian dari wilayah nasional kami. Mereka adalah tentara pendudukan. Mereka tidak dapat dianggap sebagai tindakan yang ramah. Mereka meminta kami tetap dalam persatuan, sementara mereka bertindak begitu. Presiden menyimpulkan dengan memperingatkan bahwa Indonesia akan kehilangan rasa hormat dari dunia Anda, jika Indonesia gagal untuk mendapatkan kembali semangat yang membawa mereka melalui masa revolusi’ (De Telegraaf, 17-08-1951).


Pidato ini langsung membuat heboh di Belanda. Reaksi bermunculan. Atas pidato ini muncul ketidaksenangan yang besar di dalam lingkaran Den Haag (Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 18-08-1951). Den Haag kecam bahasa kasar dari Soekarno (Het vrije volk: democratisch-socialistisch dagblad, 18-08-1951). Di Jakarta 17 Agustus 17 tidak ada insiden Indonesia hari ini merayakan kemerdekaannya (Telegraph, 18-08-1951).

Dari pidato Presiden Soekarno ini telah membuat gusar Belanda. Sebaliknya, Soekarno menyadari bahwa Belanda telah berlaku curang, tidak mengubris soal Irian Barat yang telah disepakati malahan sebaliknya penetrasi Belanda di Irian Barat semakin intens. Soekarno dalam hal ini telah mulai menyerang Belanda.

Kapan Peringatan Hari Kemerdekaan Kali Pertama di Depok?

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar