Jumat, 05 Februari 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (46): Alip Ba Ta, Ambassador dan Booming Musik Indonesia; Youtuber Internasional dan Ekonomi Baru

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Satu setengah tahun yang lalu di dalam blog ini (Kamis, 15 Agustus 2019), saya mengapresiasi Alip Ba Ta, seorang pemusik fingerstyle bertalenta sebagai Ambassador (duta besar musik) Indonesia, teori itu kini nyaris sempurna. Dalam hubungan tersebut saya terus mengikuti aransemen musiknya dan juga terus mengamati reaksi terhadap musiknya dari berbagai penjuru dunia. Hasil pengamatan itu mengindikasikan bahwa Alip Ba Ta telah memperoleh haknya sebagai Ambassador Musik Indonesia. Lalu bagaimana teori selanjutnya?

Pada bulan Desember 2019 berita virus Corona di Wuhan (Cina) telah menyita perhatian dunia. Penyebaran virus, yang dimulai di Wuhan, secara masif telah menjadi pandemik (bukan lagi endemik dan juga buka epidemik). Pada bulan Maret 2020 status pandemik di Indonesia dinyatakan berlaku dengan mulai diterapkan lockdown. Pada bulan Desember 2019 status Alip Ba Ta dapat dikatakan sebagai Fenomena Alip Ba Ta. Pada bulan Januari status Alip Ba Ta meningkat lagi menjadi Follower Menjadi Leader dalam musik dunia. Pada bulan Februari 2020 pemusik dunia tidak hanya melihat Fenomena Alip Ba Ta tetapi juga telah menyimak berbagai genre musik Indonesia (pemusik dunia mulai belajar musik dari Indonesia). Pada bulan Maret 2020 status musik Indonesia meningkat lagi yang mana Fenomena Alip Ba Ta naik drastis dimana Invisible Hand (merujuk pada teori ekonomi) tengah bekerja. Pada bulan Mei 2020 di satu sisi Alip Ba Ta sudah menjadi The King of World Music dan di sisi lain Musik Indonesia telah mendapat tempat di arena musik internasional. Saat inilah teori Ambassador Musik Indonesia (Alip Ba Ta) dapat dibuktikan, dari suatu hipotesis menjadi berlaku umum (universal).

Alip Ba Ta Effect kini telah bermetamorfosis menjadi Indonesian Effect. Alip Ba Ta telah membuka jalan, para pemusik dunia menemukan jalan, mereka semakin membuka diri untuk mengenal semua talenta musik Indonesia, diantaranya Abim Finger dan Vanny Vabiola. Pada saat inilah Alip Ba Ta Effect menjadi Inodnesia Effect. Apa efeknya? Booming Musik Indonesia. Alip Ba Ta Effect yang bergerak secara deret aritmatik (fungsi produksi oktaf pertama), kini Indonesian Effect akan bergerak secara deret geometrik (fungsi produksi oktaf kedua) dan mungkin deret eksponesial (fungsi produksi oktaf berikutnya).

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Booming Musik Indonesia

Tunggu deskripsi lengkanya

Ekonomi Baru Indonesia

Tunggu deskripsi lengkanya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar