*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Tangerang dalam blog ini Klik Disini
Sejarah perkebunan kopi di Indonesia sejatinya dimulai dari Kedaung Tangerang. Itu bermula tahun 1711 ketika Abraham van Riebeeck mengintroduksi tanaman kopi dengan menanam kopi di Kedaung, sisi barat sungai Tangerang di hilir benteng (fort) Tangerang. Setelah sukses di Sringsing (baca: Serengseng Sawah), introduksi diperluas ke daerah aliran sungai Semarang. Introduksi inilah yang kemudian kopi dibudidayakan ke wilayah pedalaman di hulu sungai Tangerang/Tjisadane dan hulu sungai Tjiliwong (Buitenzorg dan Preanger) dan di hulu sungai Semarang (Ambarawa).
Sejarah perkebunan kopi di Indonesia sejatinya dimulai dari Kedaung Tangerang. Itu bermula tahun 1711 ketika Abraham van Riebeeck mengintroduksi tanaman kopi dengan menanam kopi di Kedaung, sisi barat sungai Tangerang di hilir benteng (fort) Tangerang. Setelah sukses di Sringsing (baca: Serengseng Sawah), introduksi diperluas ke daerah aliran sungai Semarang. Introduksi inilah yang kemudian kopi dibudidayakan ke wilayah pedalaman di hulu sungai Tangerang/Tjisadane dan hulu sungai Tjiliwong (Buitenzorg dan Preanger) dan di hulu sungai Semarang (Ambarawa).
Abraham van Riebeeck, 1714 (Peta 1902) |
Lantas bagaimana awal introduksi kopi di Kedaung?
Semua tidak berdiri sendiri, tetapi semua terhubung satu sama lain. Semua ada mulanya. Land Kedaung dipilih sebagai tempat pertama introduksi kopi tahun 1711 tentu saja ada
alasannya. Yang jelas sejarah kopi di Indonesia dimulai di Kedaung (dekat di hilir Kota Tangerang). Mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.