*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Sukabumi dalam blog ini Klik Disini
Penggunaan ternak besar sebagai pengganti tenaga kerja manusia sudah sejak lama disadari oleh penduduk di Soekaboemi. Ternak besar seperti kerbai digunakan untuk membajak sawah dan menarik pedati. Demikian juga ternak besar yang sangat lincah yakni kuda digunakan sebagai kuda tunggangan untuk perjalanan jarak jauh. Orang-orang Eropa/Belanda juga menggunakan kuda sebagai alat transportasi yang tidak hanya ditunggangi tetapi kuda juga dijadikan sebagai penarik kereta. Dalam perkembangannya, kuda juga dijadikan aset penting, juga diikutsertkan dalam lomba pacuan kuda.
Penggunaan ternak besar sebagai pengganti tenaga kerja manusia sudah sejak lama disadari oleh penduduk di Soekaboemi. Ternak besar seperti kerbai digunakan untuk membajak sawah dan menarik pedati. Demikian juga ternak besar yang sangat lincah yakni kuda digunakan sebagai kuda tunggangan untuk perjalanan jarak jauh. Orang-orang Eropa/Belanda juga menggunakan kuda sebagai alat transportasi yang tidak hanya ditunggangi tetapi kuda juga dijadikan sebagai penarik kereta. Dalam perkembangannya, kuda juga dijadikan aset penting, juga diikutsertkan dalam lomba pacuan kuda.
Arena pacuan kuda di Soekaboemi (1890) |
Ternak besar (terutama kerbau dan
kuda) yang menjadi aset dan faktor penting dalam pembangunan ekonomi
(perdagangan dan pertanian) menjadi salah satu perhatian pemerintah. Munculnya
penyakit ternak menjadi persoalan penting bagi pemerintah. Oleh karenanya
ternak besar selalu menjadi perhatian. Namun yang menjadi tantangan bagi
pemerintah adalah bangaimana menjaga kesehatan ternak besar dan bagaimana upaya
yang dilakukan untuk mengisolasi wilayah jika terjadi wabah penyakit. Ketiadaan
dokter hewan menyebabkan perihal ternak besar selalu dihantui oleh bayang-bayang
ketakutan.