Selasa, 17 November 2020

Sejarah Riau (1): Sejarah Asal Usul Riau Sejak VOC (Belanda); Kepulauan Diantara Pulau Sumatra, Malaya dan Pulau Borneo

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Riau di blog ini Klik Disini 

Pada era Portugis, nama Riau belum dikenal. Nama-nama yang sudah dikenal adalah Atjeh, Baros, Tiku, Indrapoera, Indragiri dan Aroe di pulau Sumatra dan Malaca di semenanjung Malaya. Sejak kehadiran Portugis di Malaka pada tahun 1511, nama Borneo diperkenalkan oleh orang-orang Portugis (sejak 1524). Diantara dua pulau besar ini (Sumatra dan Borneo) di selatan semenanjung Malaya mulai dikenal nama Riau. .

Pada masa kini, nama Riau dijadikan menjadi dua nama provinsi. Pada permulaan Repuiblik Indonesia, Riau adalah salah satu residentie di provinsi Sumatera Tengah. Pada tahun 1957 Provinsi Sumatera Tengah dilikuisasi dengan membentuk tiga provinsi: Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Pada tahun 1958 Mr Soetan Mohamad Amin Nasution diangkat sebagai Gubernur provinsi Riau yang pertama. Kemudian Kaharoeddin Nasution menggantikan Soetan Moahamad Amin Nasution. Saat inilah ibu kota provinsi dipindahkan dari Tnajungpinang (pulau Bintan) ke Pekanbaru di sungai Siak (pulau Sumatra). Pada tahun 2004 Provinsi Riau dimekarkan dengan membentuk provinsi Kepulauan Riau dengan ibu kota ditetapkan di Tanjungpinang (kembali menjadi ibu kota provinsi).

Bagaimana sejarah asal usul Riau? Tentu saja sudah banyak ditulis. Namun narasi sejarah tidak pernah berhenti sejauh fakta dan data baru ditemukan. Seperti kata ahli sejarah tepo doeloe, sejarah adalah narasi fakta dan data. Lantas dari mana sejarah Riau harus dimulai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Oleh karena itu narasi sejarah Raiu seharusnya diawali dari permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 16 November 2020

Sejarah Kalimantan (82): Sejarah Chinatown (Pecinan) Pulau Kalimantan; Singkawang, Pontianak, Banjarmasin dan Samarinda

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Barat di blog ini Klik Disini

Pecinan (Chinatown) adalah bagian kota dimana komunitas Tionghoa berada. Pecinan terdapat di banyak tempat bahkan di Eropa dan Amerika Serikat. Di Indonesia terdapat beberapa pecinan terkenal seperti di Jawa dan Sumatra. Tentu saja pecinan ditemukan di beberapa kota di pulau Kalimantan. Pecinan di Kalimantan bahkan sudah tergolong tua seperti di Singkawang, Pontianak dan Banjarmasin.

Pecinan pertama di Indonesia sesungguhnya berada di Jakarta, Sudah terbentuk sejak awal VOC ketika Jakarta masih bernama Batavia. Pecinan di Batavia terbilang yang padat populasinya. Meski di Sambas terbilang populasi orang Cina sangat banyak, namun pecinan kedua terbesar terdapat di Tangerang dan Semarang dan kemudian disusul di Soerabaja. Oleh karena Singkawang pada era VOC masih kota kecil, maka populasu orang Cina di Sambas hanya relatif sedikit jumlahnya yang bermukim di Singkawang. Pada era Pemerintah Hindia Belanda pecinan semakin banyak di Jawa dan juga muncul di Sumatra seperti di Padang dan Medan. Sejaman dengan ini berkembang pecinan di Penang dan Singapoera sehubungan dengan semakin meningkatkatnya intensitas perdagangan di semenanjung Malaya.

Bagaimana sejarah pecinan di Kalimantan? Salah satu yang terkenal adalah pecinan di Singkawang. Bagaimana bisa? Singkawang termasuk kota kuno yang begitu dekat dengan Tiongkok. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Tentu saja menarik untuk memahami sejarah pecinan di Pontioanak, Banjarmasin dan Samarinda. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.