*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini
Pulau Mengare ada di kabupaten Gresik (pantai
timur pulau Jawa). Lho, apa kaitannya dengan sejarah Madura? Nah, itu dia. Yang
jelas tempo doeloe nama pulau ini disebut pulau Mangari, suatu pulau gunungan
pasir. Tentu saja waktu itu pulau ini masih berada dari pantai timur pulau Jawa
(berada tepat diantara pulau Jawa dan pulau Madura). Penduduk Madura awalnya
membangun benteng di pulau pasir ini (kemudian difortifikasi pada era
Pemerintah Hindia Belanda dengan nama benteng Lodewijk).
Pulau Mengare adalah pulau yang terletak di sebelah barat daya Kota Gresik, tepatnya di kecamatan Bungah, kabupaten Gresik. Pulau Mengare terdiri tiga desa yaitu: Watu Agung, Tajung Widoro dan Kramat. Secara keseluruhan penduduk pulau sekitar 10.000 jiwa. Ada yang menyebut nama pulau Mengare berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti menanti. Salah satu desa terkenal adalah Kramat. Pulau Mengare termasuk salah satu destinasi wisata di kabupaten Gresik karena keindahan pantai seperti di Tanjung Widoro. Jarak dari kota Gresik 27 Km. Benteng Mangare berada pada koordinat: 7°1'11"S-112°38'57"E. Bahasa penduduk (pulau) Mengare merupakan bentuk ragam bahasa menggunakan bahasa Madura kasar dan bahasa ngoko (sedang) dan bahasa Jawa kasar (berbagai sumber).
Lantas bagaimana sejarah Mengare, pulau memisahkan
pulau Jawa dan pulau Madura? Seperti disebut di atas, pulau Mangare terdiri
dari tiga desa masuk wilayah kecamatan Bungah kebupaten Gresik. Namanya adalah
pulau Mangari tempo doeloe dimana penduduk Madura membangun benteng dimana kini
terdapat eks situs benteng Ledewijk. Lalu bagaimana sejarah Mengare, pulau memisahkan
pulau Jawa dan pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.





