*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini
Ada
beberapa pemain catur Indonesia yang mengikuti turnamen di Belanda. Tiga
diantaranya adalah Mohamad Iljas (tahun 10an), FKN Harahap (tahun 30an) dan Han
Liong Tan (tahun 50an). FKN Harahap ketua Pertjasi mendorong Han Liong Tan untuk
mengikuti turnamen di Belanda. Han Liong Tan sukses dan mampu meraih gelar
master internasional (IM FIDE).
Hoan Liong Tan, Hoan Liang Tan ataur H.L Tan lahir di Buitenzorg, 20 Agustus 1938. Ia adalah pecatur Indonesia pertama yang menyandang gelar International Master. Tan berangkat ke Amsterdam pada tahun 1956 untuk menyelesaikan sekolah menengah atas, setelah itu melanjutkan studi Matematika Asuransi. Pertandingan pertamanya di salah satu permainan simultan Botvinnik pada tahun 1958, tetapi ia segera menjadi pemain yang jauh lebih kuat. Ia bermain untuk Indonesia di papan keempat dalam Olimpiade Catur ke-14 di Leipzig 1960, dan memenangkan medali emas individu (+14 –1 = 5). Tan juga mengikuti Kejuaraan Catur Belanda di Den Haag pada tahun 1961, mengalahkan Jan Hein Donner dalam perjalanannya. Pada tahun 1962, ia adalah salah satu pemenang turnamen catur internasional IBM tradisional di Amsterdam, bersama Moshe Czerniak. Ia dianugerahi gelar International Master (IM) pada tahun 1963 setelah mencetak 7,5 dari 17 pertandingan di turnamen Hoogovens tahun itu. Karena sakit dia tidak bermain catur di turnamen internasional sejak 1963. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Han Liong Tan dan FKN Harahap antar generasi? Seperti disebut di atas Han Liong Tan dan FKN Harahap dua pecatur tangguh beda generasi yang sama-sama pernah mengikuti turnamen di Belanda. Juara Indonesia di Belanda dan juara Belanda di Indonesia. Lalu bagaimana sejarah Han Liong Tan dan FKN Harahap? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982