*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Rumpun
bahasa Batanic berada di sejumlah pulau (kepulauan) antara pulau Formasa (Taiwan)
dan pulau Luzon (Filipina). Ibarat kepulauan Sulu yang menghubungkan pulau
Mindanao dan kepulauan Palawan yang menghubungkan pulau Luzon dengan pulau
Kalimantan di Sabah. Apakah juga terdapat hubungan bahasa Batanic dengan bahasa-bahasa
asli di Taiwan?
Bahasa Batanic (terkadang juga disebut Bashiic atau Ivatanic) adalah kelompok dialek dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini digunakan di Pulau Babuyan di utara Luzon; tiga Kepulauan Batanes, antara Filipina dan Taiwan; dan di Pulau Anggrek di Taiwan selatan. Varietas di Filipina disebut Ivatan (juga dieja Ibatan), atau diberi nama Babuyan, Batan, atau Itbayat menurut nama pulaunya, sedangkan varietas di Taiwan disebut Yami atau Tao. Proto-Batanic telah direkonstruksi oleh Yang (2002). Malcolm Ross (2005) dan Roger Blench (2015) mencantumkan empat bahasa: Yami (atau Tao) di Pulau Anggrek (dialek Imurud, dialek Iraralay, dialek Iranumilek); Itbayat di Pulau Itbayat. Moriguchi (1983) sebagai berikut: Proto-Vasaik Itbayaten Vasay (cabang) Babuyan, Isamorong Yami: Iraralay, Imorod. Bahasa Batanic sering kali dimasukkan ke dalam bahasa Filipina. Blench menyimpulkan bahwa bahasa Batanik telah lama terpecah dari bahasa Proto-Melayu-Polinesia dan mengandung banyak akar yang bukan bahasa Austronesia standar. Hubungan antara bahasa Batanic dan bahasa Luzon Utara masih belum pasti. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah rumpun bahasa Batanic? Seperti disebut di atas rumpun bahasa ini antara Filipina dan Taiwan. Pulau Babuyan di utara Luzon, Kepulauan Batanes dan Pulau Anggrek di selatan Taiwan. Lalu bagaimana sejarah rumpun bahasa Batanic? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982