*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Suku
Tao, atau yang juga dikenal dengan Yami adalah kelompok etnis Austronesia di
Kepulauan Lanyu di Taiwan. Yami, mengikuti nama yang diberikan antropolog
Jepang Torii Ryuzo. Namun penghuni Pulau Lanyu dipanggil "Tao" untuk
mengidentifikasi diri. Mereka termasuk penduduk asli Taiwan. Meskipun terkait
dengan penduduk asli Taiwan dan Filipina. Populasi sekitar 3.100 jiwa.
Bahasa Yami juga dikenal sebagai Tao, adalah suatu bahasa Austronesia yang dituturkan oleh suku Yami di Kepulauan Lanyu, 46 kilometer dari tenggara Taiwan. Bahasa ini sangat mirip dengan Ivatan. Yami juga dikenal secara endonim sebagai ciriciring no Tao (berarti "ucapan manusia"), tetapi sekarang, penutur aslinya lebih memilih nama "Tao". Daftar berikut adalah imbuhan yang ditemukan dalam bahasa Yami, antara lain: ka- ... -an (kata benda umum)’ ma- ... -en (suka melakukan ini dan itu); mi-/mala- (hubungan kekerabatan dalam kelompok dua atau tiga); mala- (rasa atau terlihat seperti...); mipa- (semakin banyak...); ni- (kata kerja sempurna); ni- ... na (kata kerja "paling" atau superlatif); noka- (lampau); noma- (masa depan (jauh)); tey- (sangat, juga); tey- (akar kata yang digandakan) jumlah yang dibagi untuk setiap hal). Kosakata; orang=tao. tao (Tagalog), tawo (Bisaya Cebu); ibu=ina, ina (Tagalog); ayah=ama, ama (Tagalog); kepala=oo, ulo (Tagalog); ya=nohon, oho/opo (Tagalog). (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Yami dialek bahasa Batak di Taiwan? Seperti disebut di atas bahasa Yami dituturkan orang Yami di Botel Tobago yang kini disebut pulau Orchid. Pulau Botel Tobago diantara pulau Luzon dan pulau Formosa. Lalu bagaimana sejarah bahasa Yami dialek bahasa Batak di Taiwan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.