*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini
Wilayah Malang, dalam sejarah berpusat di kota
Malang. Malang dari suatu kampong pada era VOC telah bertransformasi menjadi
suatu kota (gemeente) yang dipimpin langsung burgemeester Malang di Malang yang
didukung dewan kota (gemeenteraad). Pembangunan kota dan pengembangan wilayah
juga di afdeeling (residentie) Malang sudah mencapai puncak era colonial. Namun
semua itu harus berakhir, orang-orang Belanda harus kembali ke Eropa, di Malang
digantikan sepenuhnya warga Malang.
Wilayah Malang tentu saja sudah dikenal sejak lampau di zaman kuno. Bukti hal itu ditunjukkan dengan keberadaan candi-candi dan prasasti, Namun sejak kapan muncul nama Malang di wilayah tidak ada bukti-bukti terawal. Bukti kuat baru muncul pada era VOC ketika pasukan Trunojoyo yang dibantu pasukan eks Gowa dipimpin Galesong berhadapat dengan kkeuatan Mataram (Soesoehoenan) yang didukung Pemerintah VOC di Batavia. Perang yang berakhir 1680 inilah awal dikenal nama (kampong) Malang, di suatu lembah subur diantara gunung-gunung tinggi. Sejak itu pedagang-pedagang Eropa/Belanda mengambil bagian dalam perdagangan di wilayah pedalaman di Malang. Lalu pada permulaan Pemerintah Hindia Belanda (setelah VOC dibubarkan), cabang pemerintahan dibentuk sebagai residentie di Pasoeroean dimana terdiri dari tiga afdeeling, salah satu di afdeeling Malang. Pasa pendudukan Inggris, setelah Pemerintah Hindia Belanda dipulihkan pada tahun 1816, pada tahun 1817 diangkat seorang Asisten Residen yang berkedudukan di Malang. Sejak ini pula kampong Malang cepat tumbuh dan berkembang menjadi kota (hingga menjadi Gemeente) dan wilayah (afdeeling) Malang di luar kota terus berkembang ke segala penjuru.
Lantas bagaimana sejarah detik berakhirnya Belanda di wilayah Malang? Seperti disebut di atas Kota Malang yang sekarang bermula sejak era VOC dimana kehadiran orang-orang Eropa/Belanda yang kemudian secara perlahan terbentuk kota, pembangunan kota dan pengembangan wilayah di Malang sehingga kota Malang menjadi status kota (Gemeente). Semua itu, setelah ratusan tahun orang-orang Belanda harus hengkang dari Malang kembali ke Eropa. Tragis memang, tetapi roda sejarah tetap berputar. Lalu bagaimana sejarah detik berakhirnya Belanda di wilayah Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.