*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
Satu yang terlupakan dalam sejarah Jakarta adalah sejarah pendidikan. Sejauh ini tidak pernah ditemukan tulisan tentang sejarah pendidikan di Jakarta. Ini satu kelalaian atau apa. Padahal Jakarta (baca: Batavia) adalah ibu kota negara sejak Jan Pieterszoon Coen, 1619. Bukankah Gubernur kita seorang ahli pendidikan, mantan Menteri Pendidikan. Okelah. Tidak ada kata terlambat untuk menulis sejarah pendidikan di Jakarta. Sejarah Jakarta tidak hanya Si Pitung.
Satu yang terlupakan dalam sejarah Jakarta adalah sejarah pendidikan. Sejauh ini tidak pernah ditemukan tulisan tentang sejarah pendidikan di Jakarta. Ini satu kelalaian atau apa. Padahal Jakarta (baca: Batavia) adalah ibu kota negara sejak Jan Pieterszoon Coen, 1619. Bukankah Gubernur kita seorang ahli pendidikan, mantan Menteri Pendidikan. Okelah. Tidak ada kata terlambat untuk menulis sejarah pendidikan di Jakarta. Sejarah Jakarta tidak hanya Si Pitung.
Normaalschool Batavia dan Soetan Casajangan |
Lantas apa pentingnya mengetahui sejarah
pendidikan di Jakarta? Itulah pertanyaan pentingnya. Itu pula yang menyebabkan tidak
ada orang yang pernah menulisnya. Saya coba searching di nternet, memang belum
pernah ditulis. Oleh karena itu, inilah waktunya kita mulai menulis sejarah
pendidikan di Jakarta. Mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sumber
utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat
kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai
pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi
(analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua
sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya
sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di
artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan
saja*. Bataviaasch nieuwsblad, 03-05-1924
Sekolah Guru Normaalschool Batavia dan Soetan Casajangan di Meester
Cornelis
Sekolah guru (Normaalschool) di Batavia dibuka
tahun 1871 (lihat Bataviaasch handelsblad, 10-06-1871). Pendirian sekolah guru
dimaksud untuk memenuhi kebutuhan sekolah dasar untuk pribumi di Residentie
Batavia. Ini sehubungan dengan reorganisasi pendidikan yang telah dilakukan
bahwa tidak setiap orang mengajar tetapi dan harus melalui pendidikan guru
seperti sekolah guru (kweekschool). Normaalschool nama lain dari kweekschool.
Bataviaasch handelsblad, 10-06-1871 |
Pendirian sekolah guru normaalschool di Batavia
berdasarkan keputusan Gouverneur Generaal, 1 Januari, 1871 No. 6. Kurikulum
normaalschool Batavia. Kurikulum dibagi menjadi enam bagian antara lain bahasa
Belanda, sastra, aritmatika, geografi, fisika, pengetahuan alam, musik, pedagogik
dan mengarang. Guru yang diangkat adalah SE Harthoorn, FL vau Ruijven, HJ
Hardeman, KL van Schouwenburg dan Dr. C de Gavere dan H, Meijll. Lama
pendidikan selama dua tahun. Guru-guru sekolah dasar yang tidakl lulus sekolah
guru kweekschool dapat mengikuti program pendidikan (secara penuh).
Pada
tahun 1886 (pasca reorganisasi pendidikan) pemerintah melakukan (kembali) penilaian
terhadap sekolah guru yang ada. Dua sekolah guru terbaik adalah sekolah guru kweekschool
Padang Sidempoean dan kweekschool Probolingo. Kweekschool Padang Sidempoean dibuka
tahun 1879 (pengganti Kweekschool Tanobato yang ditutup tahun 1874). Direktur
Kweekschool Padang Sidempoean adalah Charles Adrian van Ophuijsen. Sebelum
reorganisasi pendidikan, sekolah guru terbaik adalah Kweekschool Tanobatoe yang
dipimpin oleh Sati Nasution (alias Willem Iskander).
Sekolah guiru Normaalschool Batavia dalam
perjalanan tidak memuaskan. Sejak 1871 Normaalschool Batavia hanya menghasilkan
guru sebanyak 59 orang selama 18 tahun hingga tahun 1889 (lihat Java-bode :
nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 13-03-1890).
Muncul berbagai keluhan terhadap kinerja normaalschool di Batavia. Keluhan
utama soal guru-gurunya yang tua (yang lesu?) yang dibantu oleh guru-guru
wanita muda (yang belum perngalaman?). Turn over guru-guru di Normaalschool
Batavia juga dituding debagai biang kerok rendahnya jumlah lulusan. Juga
disebutkan kasus Batavia ini kurang lebih sama dengan Semarang dan Soerabaja.
Sekolah Normaalschool Soerabaja disarankan digabung ke Batavia saja.
Java-bode voor Nederlandsch-Indie, 13-03-1890 |
Singkat kata sekolah guru Normaalschoo Batavia
yang beralamat di Salembaweg, kinerjanya baru meningkat tajam setelah
direkturnya dijabat oleh Soetan Casajangan pada tahun 1919. Soetan Casajangan adalah
kepala sekolah guru Normaalschool pertama yang diangkat dari kalangan pribumi
di seluruh Hindia. Pasca reorganisasi pendidikan, syarat untuk menjabat kepala
sekolah normaalschool (dan juga kweekschool) harus sarjana.
De Preanger-bode, 31-03-1922 |
Sejarah Awal Pendidikan di Batavia
Tunggu deskripsi lengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar