Rabu, 25 November 2020

Sejarah Singapura (5): Asal Usul Singapura, Pulau Kecil Tidak Penting di Zaman Kuno; Dulu, Ukuran Pulau Tidak Seluas Sekarang

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini

Asal usul Kota Singapura berawal dari pulau tak penting tetapi kini menjadi suatu negara, kecil tapi kaya  Bukan itu yang dimaksuda. Pulau Singapura pada jaman dulu benar-benar tidak seluas sekarang. Namun bukan karena adanya reklamasi pada akhir-akhir ini, tetapi pulau Singapura awalnya pulau-pulau kecil yang tidak berpenghuni, namun dalam perkembangannya telah terjadi proses sedimentasi jangka panjang yang mengakibatkan pulau-pulau kecil itu menyatu menjadi suatu daratan yang lebih luas menjadi pulau Singapura yang kita pahami sekarang.

Secara teoritis, daratan yang luas (pulau besar) seperti Jawa dan Sumatra di satu sisi telah menyusut karena abrasi (terjangan ombak) tetapi di sisi yang lain membengkak karena proses sedimentasi (terutama di sekitar muara sungai), Ibarat hukum kekebalan energi volume udara balon: energi tidak berkurang ketika dipencet tetapi berpindah ke tempat lain (seperti balon volume udaranya tetap sama). Hal inilah yang terjadi di daratan Semenanjung Malaya. Ada sejumlah titik dari bagian dari semenanjung yang tergerus dan yang juga ada yang membengkak (meluas). Wilayah yang meluas antara lain di Selangor (teluk dan muara sungai Klang); di Pahang (teluk dan muara sungai Pahang); dan di Johor (teluk dan muara sungai Johor). Salah satu pembengkakan di muara sungai Johor adalah terbentuknya pulau Singapura yang lebih luas.

Lantas bagaimana sejarah asal-usul Singapura? Dalam peta-peta yang lebih tua (peta kuno) pulau Singapura yang sekarang terdiri dari pulau-pulau kecil tak berpenghuni. Pada peta-peta kuno kampong Sincapoera berada di daratan Semenanjung Malaya tepat berada di Kota Johor yang sekarang. Lalu dimana area Johor tempo doeloe? Berada di sisi timur sungai Djohor. Pertanyaannya? Apakah Djohor telah mengakuisisi Sincapoera dan kemudian kampong Sincapoera relokasi ke pulau? Pertanyaan ini memerlukan jawaban. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah internasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Singapoera di Semenanjung Malaya

Tunggu deskripsi lengkapnya

Asal Usul Kota Singapura

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar